[Romance - Spiritual] [Revisi] "Untuk Seseorang bernama Mastani," Tulisan itu tertera jelas di Mading asrama, membuat kaki gadis bermukena putih itu gemetar. Hanya lewat aksara, semesta berhasil membuatnya jatuh hati pada seorang manusia. Tanpa usaha, ia hanya mengikat rindu dalam goresan tinta. Sembari menghadap kaca, dan melihat siapa dirinya. Perasaan cinta memang kerapkali tidak tahu diri, menjebak hati pada labirin yang tak pasti. Bagaimanapun semua telah berada pada garis edarnya. Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan, dan malam tidak akan dapat mendahului siang. Semua telah berada di atas garis ketetapan, tanpa penolakan ataupun persetujuan. "Semoga tuhan tidak mempertemukan kita kembali."-- Mastani. "Pertemuan ini adalah bagian dari salah satu doa kita yang di ijabahi."-- Altaf Muzaki.
20 parts