Malaikat Bersayap Satu

Elia, seorang wartawan entertainment muda di Jakarta, baru menyadari bahwa ternyata, masa lalu bisa membayangi langkah sebegitu lekatnya.

Ardian, seorang pemain band yang berkarya di Jogja, tak henti menanti terbayarnya janji seorang gadis yang dalam-dalam ia patri.

Afrisky, pimpinan tabloid cetak yang mapan di usia muda, mengunci rapat rahasia masa kecilnya tanpa tahu bom waktu bisa meledak sewaktu-waktu.

"Tanpa kamu, aku masih bisa terbang dengan kepak sebelah sayapku. Tanpa cinta di dunia ini, aku tak lebih baik dari malaikat bersayap satu - jatuh, pasrah, menunggu angin membawa pulang harapku."

(Dipublikasikan juga di Storial. Bab-bab terakhir direncanakan untuk tidak diposting di sini. Selamat membaca novela pertamaku di sini :))