SAKILAND
  • Reads 573
  • Votes 103
  • Parts 6
  • Reads 573
  • Votes 103
  • Parts 6
Ongoing, First published May 11, 2019
HIATUS

"berharap adalah hal yang selalu dimiliki banyak orang tapi mereka juga harus tau  kapan mereka harus berhenti dengan hal yang tidak pasti"             
 
Tentang sebuah harapan yang tak mungkin terkabulkan
Tentang rasa yang tak mungkin terbalaskan
Tentang sakit yang tak mungkin bisa diobati

Sakila Kurkuella gadis ceroboh
yang baru masuk sekolah di SMA Cendrawasi.

rambut hitam panjang dan mata yang 
menyerupai bola mata rusa menambah pesona cewe blasteran Indonesia-Jerman ini.

Sakila cewe itu suka sekali bernyanyi.

Sakila itu gadis yang super duper PD 
Memiliki sifat kekanakan rada telat mikir dan dia itu cengeng.

Meskipun memiliki PD yang tingkat dewa tetapi sakila tidak bisa mengungkapkan bahwa ia menyukai aland-teman sebangkunya.

Aland itu ganteng  pinter  cuek ngeselin  suka marah-marah terlalu benci dengan kotoran  tapi sakila suka hehe. 


Ketika sakila terang-terangan mengakui jika dia menyukai aland semua nya berubah begitu saja.
Sikap aland yang dulu nya hangat kini menjadi dingin seperti es.


Penasaran?
Nah langsung baca aja ya gaes😊
semoga suka:)

*****
All Rights Reserved
Sign up to add SAKILAND to your library and receive updates
or
#12relatioship
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Antagonist Badas Couple!! cover
VIENNO LAKARSYA cover
Lauhul Mahfudz  cover
ALFA  cover
Starla cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
FIX YOU cover
MELANCHOLY cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan