Hidup ini terlalu hampa, aku terkadang merasa tidak tau siapa aku? Dan buat apa aku hidup.
Sedih memang, melihat orang dapat tertawa bahagia tanpa ada beban yang mereka pikul.
Iri? Ya aku memang iri dengan mereka, mereka memiliki keluarga yang sederhana tapi bahagia.
Karena keluarga ku tidak seperti mereka. Karena aku...
Terbiasa sendiri.
Orang-orang mungkin melihat aku sebagai sosok sempurna, tanpa kurang satu apa pun. Secara diumur ku yang menginjak 24 ini aku sudah menjadi seorang Direktur dari perusahaan terbesar di korea. Appa mewariskannya padaku.
Karena posisi sekarang, banyak musuh dari appa yang ingin menjatuhkan ku.
Aku tak mau ambil pusing. Karena sudah biasa dengan sikap mereka.
Sedikit berharap, berharap ada yang bisa menjaga dan mengerakan hati ku.
Hati yang sudah lama mati ini.
-Kim Dahyun-
~~~~○○○○○○○~~~~
Cuaca tampak sangat bersahabat, semilir angin menerpah kulit. Hari seperti ini selalu membuatku semangat untuk pergi bekerja.
Perkenalkan namaku Minatozaki Sana, aku seorang dokter yang sedang magang di Seoul Hospital. Aku ketururan jepang tapi menetap dan sekolah di sini.
Aku selalu bersyukur pada tuhan, atas apa yang diberikan dan di buatnya untuk ku, karena aku selalu mendapatkan apa yang aku mau.
Cuma satu hal yang belum aku dapatkan....
Keluarga ku??
tentu mereka mendukung setiap apa yang anaknya lakukan, bahkan ketika waktu meminta pindah dan menjadi mandiri di korea.
Ya walaupun awalnya mereka sedikit khawatir anak satu-satunya berkelana seorang diri di negeri orang lain. Tapi akhirnya mereka setuju dan disinilah aku sekarang.
Satu hal yang masih belum aku dapatkan itu...
Hati ini..
Hati yang kosong,
belum ada seorang pun yang bisa mengisinya. Bukannya sombong, banyak yang menyatakan perasaan mereka pada ku.
Tapi hatiku berkata lain, aku belum dapat merasakan jantungku berdetak dengan kencang ...
Hai hati kecil ku
semoga kau dapat menemukan orang yang membuat kau berdetak kencang.
-Sana-
"oke pas gitu, wait aku di sebelah papi!!" setelah berbicara seperti itu, haekal. si bungsu berlari ke arah mereka dan di hitungan ketiga foto yg terlihat sempurna itu sudah di ambil
"YEY!! AKHIRNYA" pekik haekal saat melihat hasil foto tadi
"papi, bang arthur, bang vodka, bang arvin, ekal sayang kalian" ucap haekal yg di balas pelukan oleh papi dan para saudara nya
jika bertanya soal seorang ibu? mereka sudah kehilangan sejak haekal baru saja melihat kehidupan di dunia ini. tapi meskipun begitu mereka tidak menyalahkan sang adik.
karna apa? karna ini semua sudah takdir yg memang sudah di atur oleh yg di atas. daripada menimbulkan masalah dan membuat hubungan persaudaraan mereka renggang, mereka lebih baik menyembunyikan rahasia itu dan sepakat untuk tidak memberi tahu haekal.
begitu pula dengan arno yg berusaha membuat semua anaknya mendapatkan kasih sayang yg sama, tak ada pilih kasih di antara mereka, semuanya di perlakukan sama. ia bahagia bisa bersama dengan 4 anak' nya walau tanpa seorang pendamping.
akan kah kebahagiaan ini tetap bertahan sampai ia melihat semua anaknya memiliki jalan masing-masing??
21/2/24