Mengingat dirinya, aku seperti melukis sketsa dari garis terakhir. Menemukan kegembiraan, tawa, jahil dan tangis pada kurun waktu yang lampau. Setidaknya, aku dapat mengenang, bahwa aku pernah merasa bahagia di masa laluku. Bersamanya... sketsa cintaku terasa tak pernah usang. Namun, ketika aku menemukanmu. Ataukah engkau yang menemukanku? Keseharianku seakan diselingi alunan lagu kehidupan yang memiliki begitu banyak warna. Kau juga yang menggenggam erat tanganku disaat aku harus membuat keputusan tersulit. Kehadiranmu bagaikan pilar untukku, dapat bersandar dan membantuku agar selalu berdiri tegar.