"Seharusnya gue tau Na, kalau lo itu hanya sebatas rubik, sulit buat ditebak. Kadang, semampu apapun kita buat susunan rubik itu jadi, tak berarti apapun. Malah rubik itu bisa makin berantakan." ucap pria itu dengan nada yang terdengar sedikit lirih, menahan gejolak aneh yang menyakitkan setiap sentuhan hatinya. "Mungkin, gue pandai nyelesaiin rubik biasa. Tapi, rubik dalam wujud seperti lo? Gak pernah punya cukup waktu buat nyelesainnya." pria itu menambahkan. Sedangkan, gadis didepannya hanya dapat terdiam mendengarkan. "Karena lo terlalu sulit. Sulit buat segalanya." "Lo ingat tentang taruhan kita? Gue bakal akhiri taruhan itu. Ini permintaan terakhir gue Na, tolong menghilang dari gue." . . .
42 parts