[Part masih lengkap] Yang selalu berharap dilihat, meski tidak dihargai. Amanda hanya seorang perempuan biasa. Parasnya tak secantik Siti Aisyah. Juga tak sesuci Siti Maryam. Atau sekaya Siti Khadijah. Apalagi begitu taat layaknya Fatimah Az-Zahra. Amanda berbanding terbalik dengan sifat-sifat wanita hebat pada zaman Rasulullah. Maka dari itu, Amanda terpaksa mengiyakan permintaan Abinya untuk pesantren di salah satu pondok pesantren milik kenalan Abi. Disana, banyak sekali pelajaran yang Amanda dapatkan. Ia yang jarang shalat jadi berubah untuk melaksanakan shalat tepat setelah adzhan tiba. Amanda yang sering kesiangan, kini menjadi rajin bangun subuh. Amanda memang tak secantik Siti Aisyah, tidak sesuci Siti Maryam, tidak sekaya Siti Khadijah, bahkan tidak selalu taat seperti Fatimah, Amanda hanya perempuan akhir zaman yang keimanannya selalu diuji oleh Allah Azza wa Jalla. Begitu pula saat pondok pesantren digegerkan oleh kedatangan Daniel Arya Kusuma, cucu pemilik Kyai Ali. Ujian sepertinya tak henti-hentinya datang kepada Amanda. Daniel selalu menatapnya terus-menerus hingga membuatnya ketakutan. Daniel juga sering sekali memanggilnya dengan sebutan aneh. Hingga Amanda harus terjebak dengan musibah karena ia terlibat permasalahan dengannya karena surat cinta pemberian Daniel.
47 parts