ST- 1 LOVE OSAKA

Di musimnya sakura berguguran di kota itu, gue kembali datang untuk sekedar mengingat akan kenangan buruk yang menjanjikan gue ingin merasakan sakitnya lagi. Gue berdiri di jembatan yang dulu menjadi saksi bisu pertengkaran hebat itu terjadi. Sakit sih, rada nyesek juga. Tapi gue udah tenang sekarang, dan yakin kalau dia juga udah bahagia.

Disaat gue bernostalgia mengingat jalan tempuh yang begitu berat dengan masalah percintaan, membuat lelaki di belakang gue, memotretnya tanpa sengaja. Gue yang tertegun dan teralihkan membuat mata gue melotot dan kembali sayu. Lelaki itu datang membawa kamera. Mungkin, dengan dua tahun gue pergi, ia bisa lupa siapa gue sebenernya.

"Ini, hasilnya bagus. Maaf ya, aku foto gak sengaja," ucap lelaki itu mengulurkan tangannya yang berisi lembaran foto yang telah ia potret. Aku mematapnya dengan penuh harapan, semuga ia tidak mengenalku. Lelaki yang sedang mengutak-atik kameranya tersadar. Bahwa gue meliriknya dari tadi. "Kenapa?" tanya lelaki itu. "Apa hasilnya jelek? Haha, maaf ya. Aku masih noob soalnya." jelasnya. Gue mengkerutkan kedua alis gue. "Lo, gak kenal gue sama sekali?" tanya gue. Dia menatap Gue penuh keheranan. Dia nyimpen kameranya, ucapan yang gak gue sangka.

"Lo," ucapnya tertekan. Mata gue sayu, tangan gue bergetar dingin. Gak gue sangka kalo gue bakal ketemu dia lagi, ditempat ini. "Ma.. Maaf," ucap gue balikin badan dan pergi ninggalin dia. Dengan sigap, lelaki itu hampir meraih tanganku. "Stev,.." sahutnya pelan. Gue diem. "Maaf, gue gak maksud muncul lagi dihadapan lo. Gue gakan ganggu lo kalo lo lagi liburan kesini," ucap gue.
Dia diem. "Gue putus sama dia. Gue nyari lo kemana-mana," jelasnya. Gue diem sebentar.

"Lo sendiri yang bilang, perasaan sayang yang gue rasa, dan keneradaan gue yang jadi temen lo harus pudar. Gue gaboleh ada di deket lo, gue gak boleh muncul dimanapun lo berada. Dan gue bakal lakuin hal itu," tangan gue bergetar, cairan bening muncul di bawah rindangnya pohon sakura berguguran.