Jika waktu memiliki sesi untuk berkompromi, Faila sangat ingin meminta tidak menjadi bagian dari waktu, tidak ingin dilahirkan dan menjadi manusia yang tidak memiliki arah hidup. Seandainya ia tahu bahwa hidupnya yang manis dan bahagia saat masih bersama cinta pertamanya-ayah, akan menjadi petaka baginya, seandainya ia tahu. Mungkin dirinya sudah meminta ayahnya untuk tetap berada di sisinya. Tidak membiarkan ayahnya kemana pun, harus tetap berada di sisinya dan mama, itu tidak akan masalah-mungkin. Tapi lagi-lagi kehendak Allah tidak dapat diganggu gugat. Bagaimanapun, yang bisa Faila lakukan hanyalah berdoa, memohon ampunan pada Illahi sebab pernah membenci Dia bahkan tidak memercayai keindahan kasih sayang-Nya. Bagian buruk dalam kehidupannya yang merupakan ujian ia salahkan semuanya kepada Allah. Tetapi, sejak bertemu lelaki itu, pandangannya terhadap Sang Maha Cinta mulai berubah. Ia mulai mencintai apa pun yang diberikan Allah. Entah itu kebahagiaan atau pun cobaan. Akmal, ia harus berterimakasih pada lelaki yang terkenal sebutan "oppa" di kampusnya itu karena dirinya lah Faila kembali pada Sang Rabbi. Mulai mencintai-Nya kembali setelah sekian lama pergi. ©2019 Oleh: -Windy Lestari Lubis ; @windyles_ -Leny Agustriani; @twilexlyAll Rights Reserved
1 part