MY BOYFRIEND IS NOT PSYCOPATH
  • Membaca 103
  • Suara 12
  • Bagian 14
  • Membaca 103
  • Suara 12
  • Bagian 14
Sedang dalam proses, Awal publikasi Mei 15, 2019
Dewasa
Ini kisah gue,rara putri angga yang gak pernah dianggep anak sama bonyok gue.entah somthing apa yang ngebuat bonyok gue kek gitu ke gue.

Srakkk 

Minuman gue tumpah kebaju cowok yang ada di blakang gue karna gue kesandung kaki yang tiba tiba aja (sngaja)nyandung gue.cowok yang terkena reflex balik badan kearah gue

Braakkkk tarr

"Sorry ,emm rara"dia tersenyum menyeringai ke gue,sambil baca nama tag dibaju gue.

Tesss tesss tess

Darah gue menetes kelantai kramik yang putih rumayan banyak.saat tangan ku meraba dahi ku yang terasa nyut nyutan,ternyata dahi ku berdarah.gue berusaha menengdahkan kepla gue yang tadi langsung nunduk pas kena gelas tadi.

Saat gue menatapnya tepat dikedua matanya gue merasa ada yang aneh,senyum itu?bahagia? Gila ni anak.

Akhh!!!(pekik gue pelan) perihnya mulai amat terasa saat ini.gue langsung menarik dasi dari kerah baju gue dan langsung membalut luka itu supaya tak mengeluarkan darah sebanyak tadi.

"jangan ada yang lapor ke bk,"tegas gue pada orang yang manatap ku kasihan.demi tuhan gue benci pandangan itu.

Sejak saat itulah gue semakin penasaran dengan sikapnya.
perasaan apa ini,sampai gue rela relain melajari sikapnya?sampai hati gue berdesir saat dia bener bener natap gue, dan nganggep gue ada.

Belum tentu romantis*
Belum pasti asik*
Pure imajinasi author*
Ada adegan bully*
Terselip persahabatan rumit*
Beberapa adegan pembunhan*


Jangan di copas  man temannn;)kalean gk tau buat alurnya itu kadang musingin gue;(

Well happy reading
Jangan lupa vote kalo suka...😁
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar untuk menambahkan MY BOYFRIEND IS NOT PSYCOPATH ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
atau
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
Tokoh Utama oleh MailaIsnaFadhea
21 Bagian Lengkap
" Lo ngga lagi berubah ke alter ego Lo yang lain kan ?" Tanya Icha memastikan karena jawaban dari raksa tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Yang ditanya malah senyum senyum sendiri. "Kumat kan Lo malah kerasukan sekarang, senyum" ngga jelas lagi" "Takut ya lo kalo gue kerasukan bneran?" "Ish seriusan raksa gue nanya beneran" " Lo mau gue jawab seserius apa Cha karena itu emng jawaban gue" "Terus apa hubungannya posisi sama penyakit?" "Ada, klo gue ngasih tau ke bokap tentang penyakit gue ini sama aja kaya gue yang ngambil peran tokoh utama dari Abang gue sendiri" " Abang? Bang reja maksud lo?" "Apaan si sa jawaban Lo ambigu bgt bang reja ga mungkin kali sejahat itu sama Lo nganggep lo rebut kasih sayang bokap Lo" "Iya gue tau bang reja ngga cuman ngga sejahat itu tapi dia juga sayang bgt sama gue, kalo Lo jadi gue emng Lo tega biarin diri Lo sendiri rebut tokoh utama yang seharusnya bukan milik Lo?" " Tokoh utama apaan lagi si sa, kita ini di dunia nyata jadi ya tokoh utama nya ya cuman diri Lo sendiri, gue saranin mending Lo buruan bilang ke bokap Lo tentang penyakit lo itu" Raksa tertegun mendengar perkataan Icha itu " Lo malu yah punya calon pacar penyakitan mental kaya gue?" "Apaan si emng gue mau jadi pacar lo " Jawab Icha sepelan mungkin. " Kalo mungkin Lo nantinya jadi pacar gue sa, gue ga bakalan malu punya pacar seorang raksa yang menurut Lo, Lo adalah manusia penyakit mental karena itu ngga jadi masalah buat gue tapi masalahnya apa iya gue pantes, bersanding sama Lo yang terlalu sempurna buat gue, dan lagipula gue masih ada rasa buat Abang lo sa"batin Icha Tanpa mereka sadari setelah percakapan mereka berhenti disana mereka saling bergumam dalam hati, sambil menikmati sejuknya terpaan angin sore di tepi ladang sawah.
Z(i)o-e nara {On Going} oleh pingkiiss_mi
19 Bagian Sedang dalam proses
( 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗽𝗹𝗮𝗴𝗶𝗮𝘁!) 𝖿᥆ᥣᥣ᥆ᥕ ᥲkᥙᥒ ⍴іᥒgkі ᥲgᥲr ძᥲ⍴ᥲ𝗍 іᥒ𝖿᥆ ძᥲᥒ ᥙ⍴ძᥲ𝗍ᥱ cerita❣ ʚʚʚ "makasih mang mie ayamnya" "enaknya makan sambil nonton atau baca ya?" Saat sedang memikirkan itu ia tak melihat bahwa ada truk besar yang melaju, di sisi kanan nya "NENG AWAS!" BRAK teriakan itu tak mampu mencegah kecelakaan itu terjadi, zionara tergeletak dengan darah yang mengalir dari kepala dan mulutnya "Sial! Gue belum sempet makan udah di jemput ajal aja- uhuk uhuk" setelah itu ia di nyatakan meninggal. ** "Ini...gue dimana? Bukannya gue udah mati? Jangan-jangan gue lagi di azab!" "Zionara" ia menoleh ada perempuan cantik memanggilnya "Siapa?" "Aku zoenara" "Zoe-nara? Kaya gak asing, OH ZOENARA NOVEL? eh masa gue ngomong sama fiksi" "bener, aku zoenara dari novel yang kamu baca" "Serius? Zoe u oke?" "I'm oke nara, aku disini cuma mau nitipin raga aku ke kamu, aku udah gak sanggup hidup di novel itu. aku minta tolong ke kamu perbaiki hubungan keluarga kecil ku, terutama hubunganku sama anakku" "Lo serius? Kalo misi nya udah selesai lo akan balik ke tubuh lo?" "Aku gak mungkin kembali, jiwa aku udah gak sanggup hidup di novel itu" "Dari sekian banyaknya orang, kenapa harus gue?" "Karena kamu orang pertama yang kasihan sama aku dan kamu orang pertama yang menangisi kematianku di novel itu, terimakasih untuk itu" "Terus mie ayam gue? Gimana?" "Nanti aku ganti" "Gimana gantinya? Orang lo udah mati!" "Udah sana! Berisik!" Zoenara mendorong kencang zionara kebelakang "AAAAAA-" "MIE AYAM!!" Bagaimana nasib zionara arabella, gadis sebatang kara yang hanya berkerja serabutan bertransmigrasi ke salah satu novel bajakan yang ia baca? Terlebih lagi ia menjadi pemeran utama wanita yang sudah memiliki suami bahkan 𝗮𝗻𝗮𝗸 ┉┈
Stay (Away) oleh hazelaice
64 Bagian Lengkap
⚠️Cerita Mengandung Bawang⚠️ "Lo maunya apa sih?!" Prilly mengeluarkan seringai menggodanya. Tangannya terulur menuju kerah seragam Ali, ia menarik kerah Ali hingga tubuh Ali terhempas mendekat ke arahnya. Lantas ia berbisik dengan suara seraknya, "Lo tanya mau gue? Mau gue itu cuma hati lo." "Murahan," ujar Ali sarkastik sambil menarik tubuhnya menjauh. Prilly masih mempertahankan seringaiannya. "Gue gak bakal semurahan ini kalo lo gak jual mahal sama gue," balas Prilly berusaha memepetkan tubuhnya kepada Ali. Hal itu membuat Ali berdengus jijik, enggan luluh dengan sikap Prilly. "Cih, dasar jalang!" Prilly menatap tepat di bola mata Ali, ia memonyongkan bibirnya dan memajukan dirinya seperti ingin mencium Ali. Tetapi, hal itu tentu hanya sebuah gertakan saja. "Gue gak bakal jadi jalang, kalo lo gak nolak cinta gue!" Prilly berteriak kencang tanpa memikirkan harga dirinya lagi. "Tapi, gue udah punya pacar!" Ali berdesis sembari menatap tajam Prilly. "Putusin pacar lo, terus jadian sama gue. Gampang 'kan?" Ucapan enteng Prilly membuat emosi Ali tersulut. "Lo gak cinta sama gue tapi lo terobsesi buat milikin gue. Dan itu buat lo gila!" Prilly berdecih, "Iya. Gue gila. Dan itu semua, karena lo!" Dua tahun bukanlah waktu yang singkat bagi Prilly untuk mengejar Ali dengan cara-cara murahan, dan hasilnya ia selalu ditolak mentah-mentah oleh Ali. Ini semua berawal dari Prilly yang sering mengumbar gombalan kepada laki-laki di kelasnya dan Ali adalah salah satunya, dan itu semua berakhir pada perasaan semu yang nyata. Awalnya Ali tidak pernah menganggap serius gombalan Prilly, tetapi Prilly mulai melakukan tingkah konyol, seperti saat Prilly mengumumkan kepada seluruh teman sekelasnya bahwa mereka resmi berpacaran. Hal itu membuat Ali muak dan membenci Prilly. Oleh karena tingkah murahan Prilly, Ali tidak ingin berinteraksi selayaknya teman sekelas kepada Prilly. Seringkali Ali menyuruh Prilly menjauh, namun selalu dibantah dan Prilly memilih untuk b
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
Tokoh Utama cover
Transmigrasi Ayuna [ rombak Ulang ] cover
Transmigrasi MyTia [END] cover
KARMA (cerita pendek) cover
Z(i)o-e nara {On Going} cover
KISAH TANPA ENDING ✓ cover
Arsyilazka cover
Stay (Away) cover
TUBUH GADIS NERD [END] cover
ngger adalah vandyku cover

Tokoh Utama

21 Bagian Lengkap

" Lo ngga lagi berubah ke alter ego Lo yang lain kan ?" Tanya Icha memastikan karena jawaban dari raksa tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Yang ditanya malah senyum senyum sendiri. "Kumat kan Lo malah kerasukan sekarang, senyum" ngga jelas lagi" "Takut ya lo kalo gue kerasukan bneran?" "Ish seriusan raksa gue nanya beneran" " Lo mau gue jawab seserius apa Cha karena itu emng jawaban gue" "Terus apa hubungannya posisi sama penyakit?" "Ada, klo gue ngasih tau ke bokap tentang penyakit gue ini sama aja kaya gue yang ngambil peran tokoh utama dari Abang gue sendiri" " Abang? Bang reja maksud lo?" "Apaan si sa jawaban Lo ambigu bgt bang reja ga mungkin kali sejahat itu sama Lo nganggep lo rebut kasih sayang bokap Lo" "Iya gue tau bang reja ngga cuman ngga sejahat itu tapi dia juga sayang bgt sama gue, kalo Lo jadi gue emng Lo tega biarin diri Lo sendiri rebut tokoh utama yang seharusnya bukan milik Lo?" " Tokoh utama apaan lagi si sa, kita ini di dunia nyata jadi ya tokoh utama nya ya cuman diri Lo sendiri, gue saranin mending Lo buruan bilang ke bokap Lo tentang penyakit lo itu" Raksa tertegun mendengar perkataan Icha itu " Lo malu yah punya calon pacar penyakitan mental kaya gue?" "Apaan si emng gue mau jadi pacar lo " Jawab Icha sepelan mungkin. " Kalo mungkin Lo nantinya jadi pacar gue sa, gue ga bakalan malu punya pacar seorang raksa yang menurut Lo, Lo adalah manusia penyakit mental karena itu ngga jadi masalah buat gue tapi masalahnya apa iya gue pantes, bersanding sama Lo yang terlalu sempurna buat gue, dan lagipula gue masih ada rasa buat Abang lo sa"batin Icha Tanpa mereka sadari setelah percakapan mereka berhenti disana mereka saling bergumam dalam hati, sambil menikmati sejuknya terpaan angin sore di tepi ladang sawah.