"Kenapa Al boleh pacaran? sedangkan El enggak boleh?" Tanya El sambil berkaca kaca. "Karena El masih kecil. Al enggak mau El sakit hati." Al mencoba menenangkan. "Al egois! El benci sama Al! Enggak usah temuin El lagi." El berlari meninggalkan Al sendiri. "Tunggu El," Al menarik tangan El. Dengan tatapan tajam . "El jangan kaya anak kecil dong! El udah besar! Gimana El mau pacaran? Kalau sifat El aja masih kaya gini!" "Enggak usah urusin El lagi! Sana temuin pacar Al." El pergi dengan air mata yang mengalir tanpa izin di pipi mulusnya. Pam pam. Pantengin terus ya. Jangan lupa Vote dan Juga Comment. Yang jomblo siapin tissue ya. Cerita ini akan membolak balikkan hati kalian. Stay pokoknya di cerita aku. Bagi yang stay terus, berhadiah senyum manis dari author. Gaje,- Follow akunku jangan lupa. Happy reading😚