Asmaraloka yang sesekali menumpahkan adorasi, anca, akara, rahsa, citta. Mencabar buana nan kerap mematikan atmanya. Sang puan yang memiliki asma Jang Wonyoung itu dengan berat kepala memperjuangkan dan memberi ruangan bagi mereka yang sama sekali tidak punya hati nurani. Tidak ada kolerasi, aksama yang sering kali ia ucap kepada mereka. Benar-benar sendu. Warning ⚠ • Bahasa non baku. • Sesekali terdapat diksi. • Cerita dirangkum berdasarkan kisah penulis dan dilindungi hak cipta oleh penulis. • Tolong beri nilai yang sejujurnya, ya! Terimakasih atas perhatiannya.