Ini tentang Sabita, pemilik senyum pura-pura. Senyumnya manis, tapi ada kesedihan yang ia coba tutupi. Pindah sekolah dari Bandung ke ibu kota menjadi awal kehidupan barunya dimulai. Satu yang ia sukai saat menatap langit malam, bulat sabit. Menurutnya melihat bulan sabit sama saja melihat orang yang ia cintai tersenyum. Sabita menganggap ayahnya sedang tersenyum padanya dan mengawasi di atas sana. Disekolah baru, Sabita tak menyangka akan begitu banyak orang yang menyayanginya, sampai ia bertemu dengan penghuni bumi menyebalkan bernama Aditya. Cowok super dingin yang selalu membuatnya kesal. tapi satu yang Sabita tau, Aditya baik. _____ "Nama?" tanya cowok itu dingin. "Maksudnya, nama aku, Kak?" "Siapa lagi, hmm?" "Sabit, Kak." "Oh, Bulan." "Bukan Bulan. Nama aku Sabita, gak pake bulan sabit." "Oh, yaudah." Sabita diam. "Gak ada niatan pindah tempat?" "Siapa?" "Yang nanya. Lo, lah." "Oh, maaf." ____ "Senyum lo manis, tapi percuma kalo itu cuma pura-pura. Orang lain mungkin ketipu, tapi gue nggak bodoh." - Aditya - "Bukan pura-pura, tapi lebih baik menyembunyikan luka, dibanding mengharap belas kasihan." - Sabita -
31 parts