Cerita luka
  • Reads 13
  • Votes 3
  • Parts 1
  • Reads 13
  • Votes 3
  • Parts 1
Ongoing, First published May 16, 2019
Aku pernah mengagumi seseorang
Tau tidak bagaimana rasa
Mencintai tapi tidak dicintai.

Mungkin
Jika engkau mendengar nya
itu hal yang biasa,
Tetapi yang pernah merasakannya
itu hal yang menyakitkan
Bahkan ia juga bisa meneteskan air matanya.

aku masih memperjuangkannya
Entah hal apa yang selalu terbisik ditelingaku, 
Sampai-sampai aku pun pernah menangis disaat hati mengetahui bagaimana hatinya untukku.

Aku pernah begitu mengaguminya
Sering kali memikirkannya
Dan bahkan sangat mencintainya

Tetapi ia hanya seorang yang bisa aku kagumi
 tetapi belum bisa Kumiliki.
Aku hanyalah pendamping disaat obrolan pertama tidak membalasnya

Dan aku hanyalah pendamping disaat dia sedih,
Aku bukan pendamping dia saat dia merasa senang.

Aku sekarang memahami apa arti sebuah cinta saat rasa yang hanya dikagumi saja.

Aku berharap semoga rasa sakit ini bisa menghilang
bersamaan dengan menghilangnya diriku dari sisimu.

Sampai jumpa di lain waktu untuk hati yang terluka.
All Rights Reserved
Sign up to add Cerita luka to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
16 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
The Queen Sheyna (END) cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻�𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Rumah Tanpa Batas cover
MELODI PUISIKU (On Going)  cover
Rembulan Yang Sirna cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
Arrogant vs Crazy  cover
Aksara Tak Bertuan  cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

13 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025