"Gila lo vone keren banget hebat, ganyangka udah sejauh ini!" Teriak ku dalam hati, sambil mengusap dada dan segera berjalan menuju gerbang kampus.
******
Ia lagi mengingat masa-masa dulu di smp dan sma, dimana segala perjalanan yang ia tempuh menuju titik ini sangat banyak, ditambah dengan drama-drama yang ia hadapi, entah drama percintaan, pertemanan, keluarga, intinya lika-liku dan bumbu² kehidupan. Ketika mengingat kejadian itu ia hampir berfikir tidak kuat dan tidak mampu hadapin semuanya, namun ia tidak sadar kalau tiba-tiba waktu berjalan sangat cepat dan kini ia berada di tahun 2023.
Umurnya menginjak 22 tahun, ia kini bukan lagi seorang remaja melainkan anak dewasa. Sebelumnya ia merasa bangga atas kehidupan remajanya yang mampu melewati semuanya.
Namun, ia merasa bahwa semakin dewasa, semakin banyak masalah yang datang ke kehidupannya, sehingga kejadian yang sama terulang lagi, hanya saja fase kali ini jauh lebih sulit diatasi dan dihadapi, dan membuatnya menarik nafas lagi.
******
Tapi langkah kaki ku seketika berhenti, ketika ada seorang pria yang tiba-tiba menghampiriku, dengan menyenggol lengan ku.
"Hadeuh jangan melamun mulu ini masih pagi!" Ucapnya, seorang pria dengan nada berat, yang memiliki tubuh tinggi, serta wangi harum ditubuhnya yang sangat khas dan berbeda dari orang lain.
Ya siapa lagi kalo bukan "BASTA?!".
"Wes dhuwur, gedhe, gagah, resik, bagus ngono seh dadi dudo. Ancene Rita keblinger wong taiwan" Andin yang mendengarnya pun kaget mendengar perkataan ibu-ibu disampingnya tadi.
*Udah tinggi, besar, gagah, bersih, ganteng gitu masih jadi duda, dasarnya rita ngebet sama orang Taiwan
Pasalnya Andin kan baru saja pindah setahun, ia tahu bahwa Juragan yang sedang dibicarakan ibu-ibu ini seorang duda beranak satu. Tapi Andin tidak tahu sebab ia menjadi duda. Banyak gosip beredar, kalau laki-laki dengan panggilan Juragan itu menjadi duda karena sudah tidak bisa 'berdiri', karena 7 tahun menduda belum juga menikah lagi, padahal dari tampangnya menurut Andin ga jelek-jelek amat, masih bagus kalo buat diajak kondangan.
"Mosok ngono toh bu? Jarene bu endang malah wes raiso 'ngene'" sambung bu yayuk sambil menggerakan jarinya mempraktikan apa yang dimaksud nganu, dengan telunjuk yang mengacung.