Clara Sudirgo benci selalu dianggap belum "sempurna" hanya karena ia belum menikah di usia yang hampir menginjak kepala tiga. Keberhasilannya menjadi seorang entrepreneur sukses seolah tidak ada artinya di mata banyak orang, terutama ibunya. Di mata Mami, Clara baru bisa dianggap berhasil jika memiliki seorang pendamping. Clara semakin stres saat Mami berencana menjodohkan Clara dengan anak salah seorang kenalannya. Hari gini? Yang benar saja, ini kan bukan zaman Siti Nurbaya! Pokoknya, Clara tidak mau dijodohkan, dan kalau itu berarti ia harus kabur dari Mami, meski untuk sementara, ia akan melakukannya.