KAMU PERMATA HATI KAMI DEK
  • Reads 14
  • Votes 0
  • Parts 1
  • Reads 14
  • Votes 0
  • Parts 1
Complete, First published May 18, 2019
Mature
Seorang anak  yang   masih usia  belia ia  harus di uji dengan sebuah penyakit  yang menggerogoti  tubuh mungilnya . Anak itu merupakan   anak ke  dua  dari 3  bersaudara .  Dimana  anak itu merupakan   anak yang paling  di sayang   sama  abangnya yang bernama  Dinan .
     Di usianya yang masih terbilang muda  ia harus  merasakan  sakit  yang  tidak di ketahui itu penyakit  apa    . Berbagai cara pun sudah di tempuh  oleh   mamah dan bapak  anak tersebut untuk menyembuhkan  penyakit   sang anak . Hingga  mereka  sedikit  putus asa karena  dari  banyak nya dokter yang mereka pergi  .
   Semunya menjawab  bahwa  heni sang anak  tersebut    tidak mempunyai penyakit  apa  pun di tubuhnya .
All Rights Reserved
Sign up to add KAMU PERMATA HATI KAMI DEK to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Stadiun Berdarah cover
indigo cover
Teror Buto Ijo cover
DISUKAI JIN PELINDUNG ANAK ASUH cover
TERSESAT (Wangxian/Yizhan) cover
ALSAKI cover
WULAN SEASON 2 : SUMUR PATI [Pageblug Di Desa Kedhung Jati 2] cover
BALLERINA BERDARAH cover
VAMPIR (HAECHAN HAREM) cover
TEROR ORGANISASI [Publish Ulang] cover

Stadiun Berdarah

32 parts Ongoing

Banyaknya darah adalah bukti bahwa pertarungan pernah terjadi di sini. Tujuannya datang ke Indonesia adalah untuk memastikan hal itu. Nama orang ini adalah Asano Takatou, Seorang peneliti yang berasal dari Jepang. Kira-kira sepuluh tahun yang lalu, saat Asano masih kelas satu SMA, ada sebuah kejadian berdarah di sebuah stadiun sepak bola di Indonesia yang mengharuskan stadiun tersebut ditutup paksa oleh pihak yang berwenang. Kejadian itu sempat menjadi ramai diperbincangkan di dunia sepak bola, bahkan mendapat dukungan moral dari berbagai klub internasional. Namun, yang namanya berdarah tentunya tidak indah. Banyak orang yang melewati stadiun ini dan merasakan berbagai macam kejanggalan. Asano yang saat ini berumur 25 tahun dan sudah menjadi peneliti ternama di Jepang, tertarik untuk meneliti hal ini dan keinginannya itu disetujui oleh pemerintah Jepang. Asano pun segera terbang ke Indonesia untuk memastikan apakah stadiun tersebut banyak mengalami hal aneh seperti yang dirumorkan?