"Kalian menikah saja?" kata mamanya Tristan tiba-tiba setelah sudah selesai makan. "HAH?!" Luna mendongak. "APA?!" Tristan kaget. Mereka teriak bersamaan. "Ya, menikah. Memang apa masalahnya?" tanya Karin -mamanya Tristan-. "Tapi ma--" "Ngga ada tapi-tapian, Tristan! Mama ngga menerima penolakan!" Tristan berdecak kesal, sedangkan wanita disampingnya hanya menundukkan kepalanya. "Psst... Psst.." Tristan sengaja menyenggol pelan lengan Luna yang daritadi hanya menundukkan kepala disebelahnya. Luna dongak, dan memberi tatapan 'terserah-kakak-aja-aku-cuma-nerima-hasilnya' pada Tristan. Tristan memutar bola mata jengah. "Mama udah ngomongin masalah ini sama orangtuanya Luna dari jauh-jauh hari, dan 2 minggu lagi orangtua Luna bakal dateng dari Malang" jelas Mamanya Tristan lagi. "Buat apa, tante?" akhirnya, setelah sekian lama bungkam, Luna mengeluarkan suaranya juga. "Buat dateng ke pernikahan kalian dong, sayang. Pernikahan kalian bakal diadain 2 minggu lagi" jelas mamanya Tristan lagi. Tristan dengan jengah melihat kearah Luna yang sukses melongo karena ucapan mamanya. Langit seakan runtuh. Rasanya, mereka ingin sekali ditelan bumi waktu itu juga. Copyright © by chocodelette. All rights reserved.
26 parts