Prince of the Dark
  • Reads 148
  • Votes 29
  • Parts 2
  • Reads 148
  • Votes 29
  • Parts 2
Ongoing, First published May 19, 2019
Mature
Gelap. Sadis. Tak berperasaan. Kejam.
Mungkin itulah yang menggambarkan seorang pangeran tampan, namun sungguh sifat dan kepribadiannya yang sungguh di luar nalar. Kadang kala bersikap lemah lembut namun tak jarang pula bersikap bak iblis. 

Keras kepala, itu sifat yang mendarah daging. Keinginannya adalah perintah untuk siapapun. Siapakah yang betah dengan sifatnya yang otoriter itu? Hanya ayahnya yang mampu menaklukkannya.

Tampang datar yang selalu ia perlihatkan pada orang-orang. Sorot tajam bak elang yang selalu menghiasi rongga matanya. Alis tajam bertaut serta rahang yang tegas menunjukkan sisi dominan yang kuat. Siapa yang menolak? Para gadis kerajaan lain tentu mengantri untuk menjadi istrinya. Namun, tidak untuk sang penguasa kegelapan.

Bagaimana kisah seorang pangeran kegelapan dalam menjalani kehidupan yang monoton serta ultimatum yang diberikan sang ayah untuk segera mencari pendamping?
All Rights Reserved
Sign up to add Prince of the Dark to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Rafa [End💗] cover
Kesayangan Bunda cover
Little Dumplings cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Best Of Miracle cover
Fiction -sungjake✔ cover
After Graduation cover
antagonis wife [PO] cover
BABY CHANIE cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.