Story cover for Shananta by imajinasicaps
Shananta
  • WpView
    Membaca 28
  • WpVote
    Suara 16
  • WpPart
    Bagian 2
  • WpView
    Membaca 28
  • WpVote
    Suara 16
  • WpPart
    Bagian 2
Bersambung, Awal publikasi Mei 19, 2019
Seperti namamu si penunjuk arah, aku tanpamu seperti kapal tanpa nakhodanya. 
Aku kehilangan arah saat kamu memilih menjamah waktu dengannya.
Meninggalkan aku yang sudah hilang tujuan hidupnya.

Semesta, tolong kendalikan aku, bawa aku pada masa sebelum bertemu dengan dirinya. Tak apa aku berkelana sendiri, berdiri di atas kakiku sendiri, tanpa nakhodanya, tanpa penunjuk arahnya, tanpa Petanya.


____ 

Aku ingin menyuguhkan kisah klasik yangku buat sendiri. Semoga menyenangkan, untuk kamu yang baru memulai. 

Copyright © Caps 2019
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar untuk menambahkan Shananta ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
atau
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
Eliinaa oleh vfryfrljnvsnmtm
5 bab Lengkap
Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.
Become an Extra or Main Character [END] oleh abcde_zzZZ
36 bab Lengkap
Sebuah pertanyaan. Bagaimana caranya untuk bahagia? . . . Seorang perempuan yang hidup tanpa kebahagaiaan, kini mendapatkannya dengan mudah. Caranya? Tidak ada. Kebahagiaannya itu lenyap seolah ditelan bumi sejak ia lahir dan membuka matanya. Kehidupannya yang miris sungguh sangat disayangkan. Tapi, satu kejadian yang ia anggap itu adalah awal kebahagiaannya adalah... Saat ayahnya sendiri yang mengambil nyawanya. Sebuah kebahagiaan yang perempuan itu dapatkan sekian lama, akhirnya lenyap lagi karena suatu hal yang kembali terulang. Dalam mimpinya, seorang gadis memberinya harapan dengan hidup bahagia bersama orang-orang yang akan mencintainya. Tapi itu pun kembali lenyap seakan kebahagiaan enggan untuk dimiliki oleh perempuan itu. • • • Apakah kehidupan keduanya ini bisa menebus penderitaannya? Jika bisa, bagaimana cara mempertahankannya? Dan jawabannya selalu, TIDAK. • • • " Katanya, kebahagiaan tidak bisa terus dimiliki. Layaknya roda berputar, semua hal bisa didapatkan, meski itu hal yang tidak diinginkan. Semua hal yang didapatkan tidak akan selalu hal baik. Baik di dunia manapun, hal baik tidak selalu tetap. Itu bukanlah hal yang kekal. Tidak perlu juga mencari apa itu kebahagiaan dan bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan. Karena saat mensyukuri semua yang kita miliki, saat itu juga kita akan merasakan kebahagiaan dengan cukup." Ucap seseorang yang sudah terbiasa menerima kebahagiaan selama hidupnya dan tidak pernah tahu apa itu kesengsaraan. . . . ⚠️⚠️⚠️ →Cerita ini murni hasil imajinasi saya sendiri❗ →Tidak menerima plagiarisme dalam bentuk apapun❗ →Mohon maaf jika mungkin ada beberapa kata yang kurang tepat atau salah pengetikan, dan juga mungkin ada kesamaan dalam nama atau watak karakter. ⚠️⚠️⚠️ ♡♡♡
WAITERS oleh nramynh_
13 bab Bersambung
Hai...Kamu. Yang kutemui di persimpangan jalan kemari. Yang kutemui saat kenyataan mengobrak-abrik relung jiwaku. Kamu...yang sekarang menjadi penduduk dan pemilik tahta tertinggi dihatiku. Yang sekarang menjadi obat pada saat gundah gulana menyerang di hatiku. Bagaimana kabarmu? Apa kamu sama rindunya seperti diriku? Apa kamu sama tersiksanya seperti diriku tanpa sapaan lembut mengalun indah di telingaku? Apa kamu sama tersiksanya seperti diriku saat malam memaksaku tertidur tanpa bayang indah wajahmu? Apa kamu sama terlukanya seperti diriku saat pagi menyapa tanpa ada sosok dirimu di sampingku? Kamu tahu? Saat dirimu berbalik dan tidak lagi berjalan kearah ku, kepedulian ku pada diriku perlahan berkurang. Tidak ada satu detik yang terlewat tanpa memujamu. Tidak ada satu detik ku buang untuk menunggu kedatanganmu menjemput. Tidak ada satu waktu yang hilang tanpa harap kembali dirimu datang memeluk. Aku terluka dan nyaris menghilang bersama bayangmu. Lagi...Apa kamu tahu? Di jeda pemberhentian ku dalam mencari sosokmu, kesadaranku kembali saat didepan ku berdiri sekat yang tak bisa ku lewati. Memaksaku berjalan mundur perlahan. Dan ditengah sadar ku saat mataku memandang, hanya kobaran perpisahan yang menjadi akhir tujuku saat takdir tidak memihak atas keinginanku. *** Warning‼️ Cerita ini murni hasil pikiran Nur'Aminah. Tulisan yang dilindungi oleh undang-undang. Jika terdapat seseorang menyalah gunakan tulisan ini, maka akan diberikan sanksi berupa pidana/denda. ~Start : 28 Juni 2024 ~Finish : .... Rangking #waiters rank 2~bulan Juni 2024
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
Eliinaa cover
Ilusi cover
Cahaya [COMPLETED] cover
Look At Me!!!                                            [Follow Sblm Membaca❤] cover
(COMPLETED) cover
Hati Ini Juga Milikmu cover
Become an Extra or Main Character [END] cover
WAITERS cover
Regrets of Love cover
Aku Jatuh dan Cinta cover

Eliinaa

5 bab Lengkap

Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'Rumah' ? Tempat nyaman dipenuhi kehangatan? Tempat berlindung dari terpaan badai kehidupan? Pasti itu kan yang terlintas di benak kalian? Sayangnya, 'Rumah' yang ada di kehidupanku jauh berbeda dari semua itu. Kehangatan berubah menjadi kepedihan. Tempat yang seharusnya jadi tempat berlindung justru jadi tempat yang paling membuatku tertekan. Aku tidak iri, sungguh. Aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya ketika dipeluk oleh ayah dan ibu dengan penuh kasih sayang. Sarapan bersama ayah, ibu, kakak dan aku di pagi hari sambil tertawa ria karena masakan ibu yang gosong mungkin? atau jatuh dari motor saat sedang belajar mengendarainya lalu ayah akan datang dan membantuku berdiri, menenangkanku sambil berkata "Gapapa, ini biasa terjadi kok kalo lagi belajar, pernah dengar pepatah 'kamu nggak bakal bisa berdiri kalau nggak pernah jatuh' kan? Nah, kasus kamu sekarang sama kayak pepatah yang ayah bilang tadi." ? atau saat adzan tiba, ayah akan mengajak ibu, kakak dan aku untuk sholat berjamaah dengan ayah sebagai imamnya ? atau mungkin menjahili kakak yang sedang sibuk belajar lalu aku akan dihadiahi kejar-kejar an dan berakhir dengan aku yang terjatuh lalu menangis, kemudian ibu akan datang mengobati lukaku akibat aksi kejar kejar an tadi sambil mengoceh? Benar-benar keluarga impian bukan? Ya, benar, karena itu 'keluarga impian' maka itu hanya akan jadi 'mimpi' saja. Itu tidak terjadi di kehidupan nyata. Ya, mungkin ada, tapi bukan kehidupanku. Sekarang, rumah sudah tidak lagi menjadi tempat ternyaman dan penuh kehangatan seperti yang kurasakan dulu. Kini rumah hanya menjadi tempat berteduh dari panas dan hujan. Aku telah kehilangan, dan rasa kehilangan ini telah membuatku takut untuk memiliki.