"Arda," panggil Alea lagi. "Kenapa?" "Ale laper. Beli makan disitu yuk," ajaknya sambil menunjuk salah satu warung makan pinggir jalan yang ditempati oleh gerombolan pemuda tadi. Arda jadi kembali merasa tidak suka dengan keberadaan mereka. "Kita makan dirumah aja yah. Jangan disitu," tolaknya halus. "Kenapa emangnya?" "Nanti Ale diliatin mereka. Arda gak suka," jawabnya tanpa beban. Deg!! "Aaaaa... Bundaaa.. Ale pengen teriakkk," batinnya. Arda lantas berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Alea. "Ayo pulang," ajaknya. Dengan pipi yang masih bersemu, Alea meraih uluran tangan Arda dan turut berdiri. _____________________________ Bagaimana kisah mereka? Silahkan di baca lebih lanjut. ©2019 R 15+ Jangan lupa follow akun author :) Salam manis dari penulis amatir; -ima :)