Story cover for SOCIAL-MATES by Hanrunatan
SOCIAL-MATES
  • WpView
    Reads 21
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 21
  • WpVote
    Votes 3
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published May 20, 2019
"Kelas 3 IPS 11, ini adalah kelas bimbel gue tahun 2018."

Gara-gara nggak ada kelas KTSP di jam sore, gue terpaksa masuk ke kelas Kurtilas di tempat bimbel yang jelas-jelas kurikulumnya berbeda jauh dengan apa yang dianut sama sekolah gue. Jadi di saat teman-teman gue belajar lintas jurusan, gue lintas kurikulum. Tapi ya sudah lah, emang sekolah gue yang satu ini aneh. Kurikulum mau ganti lagi tapi kok masih pakai kurikulum lama?

Lalu mulai lah hari-hari gue di kelas 3 IPS 11 ― di mana gue terdampar ― sebuah kelas bimbel yang awalnya berisi tiga belas siswa, ditambah gue jadi empat belas siswa. Seminggu kemudian, bertambah lagi jadi lima belas siswa, sampai sekarang. 

Menurut berita yang beredar di cabang bimbel gue ini, kelas 3 IPS 11 itu tuh kelas paling bersih dan dingin. Setiap masuk kelasnya, seolah seperti masuk masjid ber-AC terus langsung tidur di ubin masjidnya. Adem.

Ah, mungkin di luar kami terlihat seperti sekumpulan anak kelas 12 yang ambisius belajar demi masuk perguruan tinggi impian, tapi mereka nggak tau saja sifat asli anak IPS itu gimana...


"Karena teman yang baik tidak akan membiarkanmu berjuang sendirian, kawan."


*****************

R15+
All Rights Reserved
Sign up to add SOCIAL-MATES to your library and receive updates
or
#32bimbel
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Our Class: ExSiFo cover
nostalgia SMA kita cover
ZER0 cover
IPA & IPS cover
SCIENCE 7 : WE ARE ONE cover
182 days cover
CCS Reborn cover
Einstein ✔ ✔ cover
Ruang Kelas 9 (ix b stories) cover
Crazy Classmates |END✔| cover

Our Class: ExSiFo

52 parts Complete

Ditempatkan di kelas yang dijuluki kelas keramat dan tak memiliki masa depan, membuat 24 anak itu menolak dengan keras. Bahkan peringkat 5 besar dalam satu angkatan yang seharusnya berada di kelas XI IPA 1, kini juga terdapar di kelas yang dipandang sebelah mata itu. Membuat hubungan pertemanan mereka tak bisa berjalan dengan mulus. Hinaan, cacian, ujaran kebencian seolah menjadi hal yang wajib mereka lontarkan kepada sesama penghuni kelas. XI IPA 4 Tempat dimana awal kisah mereka bermula. Segala masalah yang mereka terima tanpa mengetahui alasannya, ternyata memiliki dampak baik bagi mereka. Berusaha keras mengembalikan citra baik kelas, meski begitu banyak cobaan yang mereka temui sepanjang perjalanan. Hingga terungkaplah sebuah fakta yang cukup mengejutkan seisi sekolah. Akankah ke-24 siswa-siswi itu mampu berdamai dengan keadaan dan menjadi teman? Akankah mereka mampu mengembalikan citra baik kelas? Bagaimana lika-liku perjalanan mereka? Mari kita ikuti perjalanan mereka menuju kedamaian yang awalnya terasa tidak mungkin untuk terjadi~~