Bercerita sesingkat-singkatnya kisah petualangan sebuah generasi mahasiswa yang selama satu dasawarsa mewarnai kampus di Bandung tahun 90-an. Petualangan adalah hal yang serius, namun didalamnya terbuka banyak ruang untuk kekonyolan yang membuatnya semakin mengasyikkan.
Mereka yang duduk dibangku kuliah tahun 90-an merupakan generasi yang lahir tahun 70-an, disebut-sebut generasi terakhir sebelum era digital. Banyak yang menilai betapa bahagianya merasakan hidup kala belum ada ponsel, medsos dan globalisasi. Banyak yang rindu pada komunikasi tatap wajah dan kesahajaan era itu. Mungkin tak terbayang oleh generasi sekarang bahwa tahun 1992 makan nasi di warung depan kampus bisa kenyang hanya dengan Rp 250,- atau ongkos DAMRI Rp 300,- dari Dipati Ukur-Jatinangor. Uang kuliah 1989 per semester 60 ribu rupiah, tahun 1991 naik 90 ribu rupiah lalu 120 ribu dan seterusnya. Betapa berharganya uang 5000 rupiah kala itu karena ongkos angkot masih berkisar ratusan perak.