Penolakan dimasa lalu membuat seorang wanita enggan menerima takdirnya sebagai Ratu.
***
Pintu ruangan itu terbuka, sesosok pria tampan dengan postur tubuh yang tinggi, dengan setelan kemeja bewarna abu-abu memasuki ruangan
nafas Erika langsung tercekat sesaat, bahkan tanpa pria itu memperkenalkan diripun Erika sudah tau kalau pria itu adalah Kalfi, dan tatapan matanya masih sama saja seperti dulu, dingin dan menakutkan, yang bisa membuat orang lain gemetaran hanya dengan tatapan matanya
Kalfi beranjak menghampiri Haruka, menghentikan langkahnya di hadapan Haruka yang tengah duduk di ranjang pasien
"Bagaimana bisa seorang Ratu membiarkan dirinya terluka, jika kamu ingin menjadi Ratu, harusnya kamu tidak lemah!" ujar Kalfi dengan nada suara yang begitu dingin, tatapannya menatap tajam ke arah Haruka
Haruka juga menatap Kalfi dengan tatapan yang begitu dingin, tersirat akan dendam yang membara
Lary tersenyum geli menyadari Kalfi yang sama sekali tidak mengenali calon tunangannya sendiri, Lary melepaskan rangkulannya terhadap Erika dan menghampiri Kalfi
"Kalfi, Ratu mu tidak terluka, yang terluka ini adalah pengawal pribadi Erika, Haruka, sementara Erika berdiri di sini" ujar Lary menjelaskan sambil menunjuk ke arah Mina berdiri, mendengar nama Haruka disebutkan membuat Kalfi nampak sedikit kaget
Kalfi tidak memperdulikan atau menoleh ke arah Mina , tatapan Kalfi tetap terfokus pada Haruka