Story cover for Rembulan di Mata Mama by GcRumahPena1
Rembulan di Mata Mama
  • WpView
    Reads 22
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 22
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published May 22, 2019
"Tapi kapan? Dari dulu Mama selalu bilang itu mulu." 

Àku hanya bisa beristigfar dalam hati, mencoba menguatkan diri meski sebulir air mata telah meleleh. Menyeka dengan kedua telapak tangan dengan cepat, kemudian menghampiri mereka dengan senyum palsu terbaikku. Mereka terdiam kala aku sampai di dekat mereka.Tanpa kata aku segera duduk dan menyantap hidangan sarapan pagi ini.

Satu hal yang buat pagiku buruk adalah ketika Mentari dengan kerasnya meletakan sebuah buku di depanku. "Kerjakan pr matematikaku, sebelum jam pelajaran pertama buku itu udah harus ada di atas meja ku," perintahnya.

"Tapi kan itu bukan tugasku!" elakku.

"Jangan membantah kerjakan saja perintah Mentari! Bukankah kamu juara kelas? Pasti bisa ngerjakan pelajaran kelas 10," sinis Mama menyulut api.

"Baik Ma." Aku menghela nafas pelan, berharap dengan cara itu bisa meredam emosi yang kan memuncak.
All Rights Reserved
Sign up to add Rembulan di Mata Mama to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
BULAN (END) by iloveyoubyy
34 parts Complete
Bulan sosok yang terlahir dengan sejuta kasih sayang, namun pada ahkirnya ia kehilangan sejuta kasih sayang tersebut. Takdir mempermainkan dirinya dengan baik, menyisakan kesedihan di dalam kehidupannya. Menyisakan goresan-goresan yang tidak ia ketahui kapan goresan tersebut akan menghilang, hingga ahkirnya membawa pemeran lain ke dalam kisahnya. Seorang pria yang terlihat dingin_Max. Keduanya hidup dalam permainan takdir yang sama, membawa keduanya kedalam hubungan yang sangat sulit untuk dipahami. Mengharuskan keduanya menjalani takdir agar mendapatkan ahkir dalam cerita keduanya, namun siapa sangka jika takdir akan kembali mempermainkan keduanya dengan tamparan yang lebih kuat lagi. Membuat semuanya kembali terluka dengan alasan yang sama. Takdir kembali berulah,,, "Mama menjebak aku?" Tanya Bulan dengan raut wajah yang tidak bisa di katakan lembut, raut wajahnya penuh dengan marah. "Sayang dengarkan Mama, Mama akan menjelaskan semuanya." Bujuk wanita paru baya_Vivi yang mencoba memegang tangan menantunya. "Jangan sentuh aku." Teriak Bulan sambil menangkis tangan mertuanya. "Jaga tingkah kamu. Dia Mamaku!" Teriakan pria itu begitu lantang dan hanya di tanggapi senyum kecewa oleh Bulan. "Kamu sama saja Max, aku sangat membenci kalian." Ucap Bulan dengan mata yang memancarkan masih memancarkan kekecewaan, tapi percayalah rasa kecewa yang ia rasakan kini lebih besar dari dari pada rasa amarahnya. . . . . Bulan & Max Selesai Revisi Jumat 13 November 2020
You may also like
Slide 1 of 10
Rasa Cinta Yang Terpendam cover
Rain in November • HIATUS cover
THE VIP : GOLDEN HIGH SCHOOL  cover
VAGALDARA [TERBIT] cover
Senyawa Abu-abu { F I N I S H } cover
Misi Kalisa (End) cover
nostalgia SMA kita cover
ALYA  cover
Mentari Tanpa Sinar cover
BULAN (END) cover

Rasa Cinta Yang Terpendam

13 parts Complete

Part 1 Aku bernama cela dan hari ini adalah hari pertama ku pindah disekolah yang baru. Bahagia dan bercampur sedihlah yang aku rasakan " Cel,ayoo bangun udah subuh. Katanya mau berangkat pagi kesekolah baru" ucap mama ku yang sangat cantik dan baik sekali,dia adalah sosok perempuan yang aku cintai. " iya mamah ku,ini juga udah bangun" sahut ku sambil mengucek mata ku yang enggan terbuka namun dengan susah payah aku mencoba untuk membuka mataku. "Buruan ya nak, nanti kalau sudah semua,buruan kebawah ya.mama tunggu di meja makan" "Siap bos" jawab ku yang bergegas pergi untuk mandi At ruang makan "Cel,nanti perginya diantar sama pak supir ya,soalnya papa sama mama nanti ada kerjaan." Ucap papa disela-sela makan dan papa nggak kalah baik nya kok seperti mama "Iya papa,oke deh." Jawab cela Selang beberapa menit kemudian cela langsung berpamitan Dan mencium punggung tangan kedua orang tuanya karena dia sangat buru-buru Dan bersemangat untuk kesekolah barunya.