Puisi The Darkness
  • Reads 77
  • Votes 1
  • Parts 5
  • Reads 77
  • Votes 1
  • Parts 5
Ongoing, First published May 23, 2019
terkadang mulut terkunci
mengatakannya sama saja menyakiti
diri hanya mampu keluarkan air mata
luka tak terperi semoga cepat terlupa
tentang hati yang menyakiti
All Rights Reserved
Sign up to add Puisi The Darkness to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rengkuh Rasa, Remuk Raga cover
The Queen Sheyna (END) cover
Gus Arsya Is My Husband [Hiatus] cover
Sasmita Nivriti cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Rembulan Yang Sirna cover
Back [ SAKURYO ]  cover
CATATAN SAYA cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover

Rengkuh Rasa, Remuk Raga

62 parts Ongoing

Manusia dan searsip perasaan tidak pernah ada selesainya. Rasanya aku ingin meraung, lelah terdistraksi oleh rumitnya pemikiran orang lain. "Belajarlah tumbuh dari luka," katamu berusaha membunuh resahku. Dalam sesak diriku menjawab, "dan semoga luka itu juga mau menerima aku." Aku tau seberapa sulitnya menjadi manusia, atau seberapa banyak sakit yang harus kamu tahan hanya karena tidak punya tempat berkeluh-kesah. Untuk tubuh-tubuh yang remuk oleh luka, sajak-sajak ini lahir untuk membimbingmu merengkuh seluruh perasaan. *** ©2025