Gemercik tetesan kopi dari mesin espresso serta riak bising pengunjung sore itu menjadi saksi bisu bagaimana untuk kali pertama Alisha dan Arka saling bersuara, tiada yang sedikitpun rayuan yang terkandung dialog mereka,hanya percakapan seadanya. Bahkan dengan tak sopannya mata tajam Arka hanya menatap datar, namun entah sihir apa yg ikut Arka ramu dalam secangkir kopi buatannya hingga Alisha terjelembab dalam pesonanya. Dari pertemuan singkat itulah takdir ikut andil dalam kehidupan mereka. Dimana cinta, kopi dan indie menjadikan kisah mereka kian syahdu.