Bisa saja aku mengajak mu berbincang, bercerita tentang hal hal yang menyenangkan denganmu melalui komunikasi di sebuah aplikasi chat, jika aku merindukanmu bisa saja aku mengajakmu bertemu dan saling bertatap muka dengan mu, jika aku ingin pun aku akan merangkai kata untuk mu yang akan membuat dirimu menjadi tersenyum salah tingkah tak tentu arah, aku punya kuasa atas hal itu, semua bisa saja kulakukan jika aku memang berkeinginan melakukannya. Namun aku tau itu hanyalah suatu perkara yang sia-sia yang tak akan mungkin Allah ridhai, dan Allah pun juga tak ingin aku melakukannya, apalagi sampai terjerumus pada cinta yang salah, yang terlalu mencintai makhluk bahkan melebihi rasa cinta kepada Rabb-nya, aku hanya ingin sesuatu itu menjadi Ridha Allah, segala sesuatu itu dapat di lakukan tanpa ada dosa malah akan menjadi pahala untuk kita. Aku sadar kamu, aku, kita semua miliknya bahkan hati mu adalah miliknya lalu pantaskah aku memilikimu, namun tanpa izin dari sang pemilik hati? meskipun aku dan kamu belum tentu menjadi kita namun siapa yang dapat menyangka jika Allah telah mentakdirkan dua orang insan yang dahulunya tidak pernah kenal, dan tidak pernah saling sapa menjadi dua insan yang saling mencintai dengan ridhanya Allah. bertemu Karena Allah; bersatu karena Allah; bahkan berpisah karena Allah. bukankah indah seperti itu jika semua didasari dengan keyakinan kepada Rabb yang dapat mengatur sesuatu yang terbaik bagi siapa saja yang datang kepadanya? sungguh hal seperti inilah yang sangat di inginkan oleh setiap orang. dan aku hanya bisa memilih menantimu dengan iman, dan mendekap dalam doa di malam-malam yang sunyi, semua akan aku curahkan pinta dan inginku kepada Rabb ku. sekian.... © copyright dilindungi oleh hak cipta.Alle Rechte vorbehalten
1 Kapitel