Hidup memang tidak selalu semanis di film-film. Ya, kami percaya akan hal itu.
Dan hidup juga terkadang tidak adil.
Kami tidak seperti yang lainnya yang begitu mudah dalam menggapai segala hal. Mereka punya nama baik, ketenaran, nilai bagus, teman yang banyak, dan idola para kakak maupun adik kelas. Iri? Tentu saja kami iri, tidak menyenangkan memiliki cerita yang kurang baik dari banyak orang bahkan disaat kami masih di bangku menengah pertama.
Kami, adalah bagian yang terkucilkan.
Ingin merubah semua ini, namun tak pernah menemukan sedikitpun nyali. Takut bila salah lagi, takut bila disalahkan.
Dan harga diri terus-terusan ditelanjangi.
Ada hal yang pernah berubah, disaat keenam anak laki-laki mengiringi cerita sedih kami, perlahan membawanya setinggi langit, namun tanpa sengaja dijatuhkan dan dihempas kuat.
Terlalu tiba-tiba, bahkan sama sekali tidak siap.
Dan untuk pertama kalinya, kami merasakan kisah cinta yang begitu pilu, dan kembali dijatuhkan lalu terkucilkan.
Izinkan kami berkata jujur, bahagia kami hanyalah ketika bersama mereka, anak laki-laki yang bagaikan malaikat tanpa sayap.
Bisakah Tuhan kembalikan hal itu pada kami?
~KitaPolos_Squad
"Ayang pelukkk"
"Yang kenceng meluknya"
"Ayang mau makannn"
"Ayangg ciummm"
"Ayanggg ikutt"
"Ayanggggg"
Pertamanya sok-sok an nolak..
Ujung-ujungnya bakal bucin juga...
Siapa lagi kalau bukan CEO cacat yang udah diselingkuhi pacar berujung kecelakaan.
Bukan cerita cowok childhis !
Hanya cerita cowok lumpuh yang dingin dan tiba-tiba bucin karena terbiasa~
judul awal : MY PERFECT SUAMI di rubah jadi MY PERFECT HUSBAND hari selasa, 4 Jan 2022.
ubah ke awal judul pada tanggal 21 Mar 2022
[JANGAN LUPA VOTE SETELAH MEMBACA]