Hidup memang tidak selalu semanis di film-film. Ya, kami percaya akan hal itu. Dan hidup juga terkadang tidak adil. Kami tidak seperti yang lainnya yang begitu mudah dalam menggapai segala hal. Mereka punya nama baik, ketenaran, nilai bagus, teman yang banyak, dan idola para kakak maupun adik kelas. Iri? Tentu saja kami iri, tidak menyenangkan memiliki cerita yang kurang baik dari banyak orang bahkan disaat kami masih di bangku menengah pertama. Kami, adalah bagian yang terkucilkan. Ingin merubah semua ini, namun tak pernah menemukan sedikitpun nyali. Takut bila salah lagi, takut bila disalahkan. Dan harga diri terus-terusan ditelanjangi. Ada hal yang pernah berubah, disaat keenam anak laki-laki mengiringi cerita sedih kami, perlahan membawanya setinggi langit, namun tanpa sengaja dijatuhkan dan dihempas kuat. Terlalu tiba-tiba, bahkan sama sekali tidak siap. Dan untuk pertama kalinya, kami merasakan kisah cinta yang begitu pilu, dan kembali dijatuhkan lalu terkucilkan. Izinkan kami berkata jujur, bahagia kami hanyalah ketika bersama mereka, anak laki-laki yang bagaikan malaikat tanpa sayap. Bisakah Tuhan kembalikan hal itu pada kami? ~KitaPolos_Squad