Story cover for Rintik Rasa by clarisamaharani6
Rintik Rasa
  • WpView
    Reads 8
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 8
  • WpVote
    Votes 2
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published May 25, 2019
Kala percik-percik gerimis menyapaku
Mereka bilang aku aneh...
Karena aku selalu menunggu air turun dari langit
Mereka juga bilang aku gila
Karena senang bercerita pada hujan
Mereka selalu menjauh ketika rintik menyapa
apa salahnya? bukankah itu menyenangkan?

Kau benar tentang hujan, ada aroma tanah yang terjamah
Aku harap kau tau pernah lupa pada hujan yang mempertemukan kita
Saat bersama tersenyum  memandang langit hitam dan derasnya hujan

Entah, di rintik keberapa
Ku 'kan mengeja bayangmu
Membahasakan senyummu saat itu
namun,kini aku rindu
benar benar rindu
rindu senda guraumu
rindu wajah menawanmu ketika siluet senja bersinar
aku rindu semua tentangmu
 
tapi,satu hal yang paling aku rindu,itu adalah membentuk pelangi bersamamu matahariku


happy read readers:)
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Rintik Rasa to your library and receive updates
or
#631menunggu
Content Guidelines
You may also like
Rainangkasa #2 [END] by AmandaPutri685
38 parts Complete
Hujan memang diciptakan untuk dijatuhkan. Semau dan semampu apapun hujan bertahan, tetap saja jatuh ialah keharusan. Semesta tak kenal kasih. Semesta tak pernah memilih. Jika sebuah hati berpaling, itu bukan salah semesta. Jika pada akhirnya harus mengenal perpisahan, itu juga bukan salah semesta. Salah seseorang yang tak bisa menjaga, salah seseorang yang hanya memberi kecewa. Hujan tak pernah menuntut perlakuan istimewa, namun bukan berarti dirinya diabaikan. ***** "Sa, aku cuma bantu kamu buat bebas. Biar kamu gak lagi sembunyi-sembunyi jalan sama cewek mana pun. Ini satu-satunya cara yang terbaik buat aku dan juga kamu." "Ra... " suara Angkasa berubah parau. Gerimis yang jatuh seakan menusuk seluruh tubuh Angkasa membuatnya merasa kesakitan, terutama hatinya. Namun di sini bukan hanya Angkasa yang merasa sakit, tapi Raina juga. Perempuan itu jauh lebih sakit. "Gue janji, Ra. Gue janji bakal berubah. Kasih gue satu kesempatan lagi." pintanya. Raina menggeleng seraya menarik lengannya. Kemudian, ia beranjak bangun. Disusul oleh Angkasa. Kini keduanya saling berhadapan dengan keadaan basah kuyup. "Aku harap suatu saat kamu temuin perempuan yang bisa bikin kamu bahagia, Sa." ***** Hubungan mereka berada di ambang perpisahan ketika perlahan-perlahan seseorang mengusik hati masing-masing. Ketika kisahnya tak lagi tentang dua orang yang jatuh cinta, tapi tentang dua orang yang sama-sama terluka, sama-sama mencoba bertahan, dan sama-sama melepaskan. Hujan sudah cukup sabar selama ini. Lantas, apakah masih ada kesempatan untuk merekatkan kembali yang retak? Mengembalikan kepercayaan yang dipatahkan?
"ARGON" Untukmu Bidadari Hatiku by D_Prayogo
5 parts Complete
semua kisahku bermula saat pertama engkau hadir dihadapan mataku. wajah itu tak pernah hilang dari bayangan anganku. selalu menghanyut senyummu dalam kalbuku. semua kisah puisi hanya menggambarkan tentang keindahan dirimu. tak pernah bosan tanganku menulis untukmu. tak pernah lelah jemariku melukiskan indahnya parasmu. sinar mentari,tiupan angin,desiran rumput,kemersik daun,kicauan burung,gemercik air, bag menggambarkan pesona indah parasmu. alunan seruling bambu,senduh dentingan gitar, terus mengiringi merdu suaramu dalam relung hatiku. tak pernah lupa selalu terngiang dalam kepalaku " bang Ar!". setiap saat, setiap hari, aku berusaha selalu ada untukmu. menjagamu sekeras apa pun, membimbingmu sejauh apa pun, menuntunmu sesulit apa pun. bagai sepasang merpati yang selalu terbang beriringan, bagai sepasang kelinci yang selalu melompat bersamaan. namun, aku hanyalah akar untukmu. yang menopangmu, menjaga agar kau tetap berdiri.namun, aku hanyalah aliran air untukmu. yang menjadi wadah untukmu berenang semakin jauh. senyummu adalah bahagia untukku, namun tangismu bukanlah sedihku. karena aku harus kuat untuk membuatmu tersenyum sepanjang hari. hingga kau melantunkan suara merdumu "bang Ar!". namun, bagai dentuman guntur di siang bolong, bagai derasnya hujan di panas terik. semua berubah karena ke egoisanku. karenaku, bunga yang indah mekar kini layu dan gugur. karenaku, angin sepoi peniup melodi kini menjadi badai topan yang ganas. yang tinggal hanya dentingan pedang yang beradu, hanya desingan peluru yang memburu. saling membekas luka, menyayat sembilu dalam relung hati. menjatuhkan merpati, membinasakan kelinci, menumpahkan darah di sepanjang perjalanan yang tersisa. kini hanya ada akar tanpa pohon, air tanpa ikan, dan selembar kertas putih. kini yang terbakar hanya amarah yang mengatakan "tolong jauhi aku!".
You may also like
Slide 1 of 10
PETRICHOR [Lengkap] cover
Rainangkasa #2 [END] cover
Rainasta cover
Warna Untuk Pelangi [✓] cover
The Rain cover
Hujan [ PUISI ] ✔️ cover
SADRAH ✔️ (Part Lengkap) cover
Haters and Lovers of Rain [END] cover
"ARGON" Untukmu Bidadari Hatiku cover
Kisah Kita Dan Hujan cover

PETRICHOR [Lengkap]

35 parts Complete

Di bumi manusia itu aneh. Menginginkan hujan, tapi takut kehujanan. Menyukai panas, tapi tidak mau kepanasan. Seperti halnya Rain yang membenci hujan. Karena hujan adalah kebencian dan petir adalah ketakutan. Bukan berarti ia juga menyukai panas. Ia tidak menyukai kedua musim itu di bumi. Jadi, apa yang ia suka? Jawabnya mendung. Di bumi mendung tercipta karena adanya awan. Nama yang sama seperti sahabatnya. Apa itu artinya Rain juga menyukainya? Tidak! Maksudnya tidak sekedar menyukai, Rain sudah mencintai. Kalau Awan juga menyukai hujan, apa itu artinya Awan menyukai Rain? === "Bagaimana hubungan kita ke depan?" "Jalani saja dulu, semua butuh proses kan?" "Kalau kita sama-sama bosan?" "Wajar, nanti juga bosannya hilang." === "Harus menunggu sampai kapan biar kamu suka sama aku?" "Sampai kapanpun kita itu teman." "Nggak bisa lebih?" "Bisa. Kita sahabat." "Bukan itu maksudku. Kalau memang kamu enggak pernah ada rasa kenapa enggan berterus terang? Kenapa membiarkanku larut dalam harapan?" "Karena berharap membuatmu senang bukan?" ==== 25/05/19 01.00am