"Udah kena fanszone kena friendzone juga ngenes amat hidup gue" keluhan Ayra membuat kelima temannya menoleh. Agatha mengernyitkan dahinya "Friendzone?" Tanya cewek itu tidak mengerti. "Sama Arya?" Sambung Aletta penasaran. Ayra mengangguk menatap kelima temannya "Hooh" "Bisa dibilang friendzone tuh kalo deket, sahabatan. Kalo cuma kenal nama ya bukan lah ra. Lagian satu kelompok terus nggak bakal bikin lo deket sama Arya kan" kali ini giliran Avrell buka suara, diangguki temannya yang lain. Ayra tersenyum kaku. Komentar Avrell menyadarkannya menampar cewek itu untuk kembali ke kenyataan. Berharap Arya memikirkan Ayra saja tidak boleh apalagi ingin berteman dengan cowok itu. Derajat mereka benar-benar berbeda. Bagaimana bisa Ayra melupakan hal itu. Tapi kata orang jawa 'witing tresno jalaran saka kulino' cinta tumbuh karena sering bersama. Apakah kemungkinan itu bisa dialaminya?