We Are The Legend - Haikyuu!! Fanfict (On Hold)
  • Reads 2,107
  • Votes 261
  • Parts 6
  • Reads 2,107
  • Votes 261
  • Parts 6
Ongoing, First published May 27, 2019
Perang Dunia ke II, perang dunia yang paling banyak memakan korban jiwa. Peperangan, menyebabkan kita terpaksa melihat orang yang kita sayangi direnggut dari kita. Melihat mayat bergelimpangan dan bau amis darah seakan sudah menjadi makanan sehari-hari. 

     Kami, sang tentara muda, akan merebut kejayaan untuk negeri tercinta kami, untuk kedamaian, dan juga untuk orang yang kami cintai. 

♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣

◆ Haikyuu historical fiction AU
Angst alert!

◆ Publish date: 15 July 2019

⚠ Haikyuu!! ©Haruichi Furudate
All Rights Reserved
Sign up to add We Are The Legend - Haikyuu!! Fanfict (On Hold) to your library and receive updates
or
#598sadness
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kisah Tak Sempurna cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Fiction -sungjake✔ cover
Kesayangan Bunda cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
He Fell First and She Never Fell? cover

Dosa Ku

65 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.