Suara ketukan sepatu hitam yang dikenakan pria itu tedengar senada dengan langkah kakinya yang hati-hati. Ia menyusuri setiap ruang rumah rapuh yang telah lama ditinggalkan, barangkali hanya ada tikus dan laba-laba. Pencahayaan yang minim tak membuatnya merasa ngeri dengan rumah itu. Seolah merasa cukup dengan pantulan cahaya matahari yang masuk melalui celah jendela dan atap yang berlubang di mana-mana. Matanya menelisik ke seluruh tembok juga ruangan penuh debu, bahkan beberapa dari lantai kayu yang menjadi pijakannya telah rapuh. Langkahnya terhenti di sebuah ruangan yang cukup luas, barangkali inilah ruang tamu. Sejenak ia mengamati ruang kosong itu. Hanya satu benda tertinggal di sudut ruang itu. Sebuah grand piano yang telah rusak parah, mungkin tak dapat di perbaiki bagaimanapun caranya. Ia memutuskan mendekati grand piano itu dan membuka papan panjang yang menutup jajaran tuts-tuts. Senyum kecil tercetak di sudut bibirnya, ia mendapati sebuah partitur lama yang kusam dan termakan oleh kutu buku. Jangankan membaca not, untuk sekedar melihat tangga nada yang tersisa pun tak bisa. Ia hanya dapat membaca judul dari partitur itu dan sebuah coretan nama sang pemilik Bagaimana kelanjutan kisah Hyunsik. Apakah semua sesuai ekspetasi? Mari kita lihat hehehe ⚫⚫⚫⚫⚫
20 parts