" Lea.." " yaa??" toleh Lea kearah Davin " Saya...saya..." suara Davin tercekat,pikirannya kacau,haruskah dia meninggalkan gadisnya itu? " Kamu kalo ngomong nggantung mulu sih " Davin merebahkan tubuhnya di atas rerumputan sambil menatap awan malam..Dia menarik nafas panjang dan menatap Lea yg mulai ikut merebahkan tubuhnya di samping Davin " Besok lusa saya harus pergi " " Terus??" " Kamu nggak kangen sama saya?" " Ya kamu ngomongnya nglantur " " Saya seriusan Lea.." sambil menatap Lea sebal "Haha ya udah laa pergi aja sono..ngapain laporan ma saya???" Davin tau..tawa Lea hanya sekedar menutupi rasa khawatirnya.. " hmm..oke " Davin kembali menatap awan yang ditaburi banyak bintang.Tanpa Davin sadari,Lea memperhatikannya dengan perasaan campur aduk. " Jadi kita bakal pisah.. apa kita bakal menjadi orang yang tak saling kenal lagi " ungkap Lea dengan suara paraunya " Perpisahan bukan akhir dari segalanya..saya bakalan pulang buat nemuin kamu nantinya.." sambil mengusap puncak kepala Lea " Tapi kita bakal jarang ketemu Dav " "Ehmm..ngomong aja kalo kamu emang nggak bisa jauh jauh dari saya " goda Davin pada Lea.. " ck..PD banget kamu" Lea berdecak sebal,melirik Davin kemudian bangkit dan berjalan meninggalkan Davin " Haha nggak usah ngambek kali " Davin bangkit dan mulai mengikuti langkah Lea.. 'Ini yang bakal saya rinduin dari sifat kamu Lea' batin Davin tersenyumAll Rights Reserved
1 part