Story cover for my savior from bully by lisaari1
my savior from bully
  • WpView
    Reads 1,063
  • WpVote
    Votes 117
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 1,063
  • WpVote
    Votes 117
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published May 29, 2019
"rasanya sial sekali duduk sebangku dengan gadis lemah,cengeng, dan mudah sekali dibully" batin taehyung

Kim taehyung berasal dari keluarga kaya ,punya kepribadian dingin 
____________________________

"Aku emang lemah, cengeng,dan sangat mudah dibully. Tapi aku harap akan ada yang bisa mengeluarkan ku dari derita ini" _lisa

Lalisa manoban berasal dari keluarga sederhana, dan sangat mudah untuk dibully karena begitu lemah
.
.
.
.
.
.
 Silakan baca ceritaku ✅
All Rights Reserved
Sign up to add my savior from bully to your library and receive updates
or
#23savior
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
PROblem ✓ cover
Lalisa "sorry" cover
BREATH - JENLISA [G×G] cover
Inner Bond✅ cover
Stupid ( TAMAT ) cover
WHICH ONE? - JENLISA [G×G] cover
PROMISE {KTH-JJK} (ENDING) cover
She Is My Mine | BLACKPINK  cover
My Childish Girlfriend (SHORT STORY) cover

PROblem ✓

54 parts Complete

"Setiap orang ingin menjadi pahlawan dalam cerita besar dunia, tapi aku hanya ingin memiliki kesempatan untuk memeluk mereka." Choi Jisoo berhati batu telah melunak karena rasa bersalah. Yang masih salah, dia melakukannya setengah-setengah, karena hatinya penuh keraguan, tak punya pendirian, seringkali meyakini hal yang salah, dan mudah terpengaruh. "Aku mungkin gila, tapi tidak sebodoh itu." "Aku mungkin bodoh, tapi tidak segila itu." Choi Jennie dan Choi Chaeyoung sedang saling memunggungi. Kini penuh perbedaan, tapi sebenarnya sama. Sama-sama gila dan bodoh. Mereka adalah si pelanggar aturan yang berusaha berubah menjadi manusia penuh pengertian. "Aku adalah aku. Aku tidak ingin berubah, tapi keadaan memaksaku. Tidak semuanya, aku masih melihatmu." Choi Lisa masih minim kepercayaan diri, tapi ingin membuat semua orang melihat ke arahnya dengan rasa kagum. Sepandai tupai menyembunyikan kacangnya, semahir itulah Lisa menutupi perasaannya. Satu-satunya yang tidak berbeda dari mereka adalah kemarahan. Mungkin waktu dan pengalaman akan membuat mereka lebih belajar cara mengendalikan lidah setajam pedang yang tidak mungkin berkarat.