warna
  • Reads 8
  • Votes 1
  • Parts 1
  • Reads 8
  • Votes 1
  • Parts 1
Ongoing, First published May 30, 2019
ku beri lambang dengan gambar burung elang,dengan warna hitam atau merah,yang berarti menatap dalam pekatnya masa depan yang lebih tajam,atau merah yg berarti pemberani,maju dan tak tak takut mati.
bukan abu abu yang masih tahap transisi,labil,karena masih samar,
bukan jga biru dongker,yg gak jelas warna apaan,
bukan jga putih,karena blom dirasa pantas untuk manusia yg banyak dosa,
bkan pula ungu,karena kita tak berharap jadi janda,
bukan juga hijau,karena banyak dari kita yg punya tampang wajah menengah kebawah,tidak semuanya segar,
bkan pula coklat yang berubah jadi cair saat kepanasan.
bukan pink,karena kita butuh ketangguhan mandiri,jangan melulu manja dan menganggunkan diri,
tidak jga kuning yang akhirnya hilang kala senja datang.
bukan biru,yg meskipun aku mencintai warna ini,tpi aku harus membuat keputusan,karena saat ini aku tengah menarik orang untuk memberikan kepercayaan lebih pada aktor utama,yaitu hitam,sebagai pandangan masa depan yg harus serius di incar dan fokus di tuju karena pekatnya.
iya,bukan biru karena dia terlalu damai,sedangkan kita akan menemukan banyak macam petir yang sering menyapa.
bukan Oren karena kulit jeruk pasti di buang.
aku hanya menganalisa, kmu tak terima?aku tak peduli.
All Rights Reserved
Sign up to add warna to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Aksara Tak Bertuan  by cahayakamila24
14 parts Ongoing
Di sini, tak semua kata harus rapi, tak semua rasa harus dijelaskan. Aksara Tak Bertuan adalah kumpulan puisi yang menggambarkan segala yang terbuang, tersembunyi, dan terlupakan, dari luka yang memar, cinta yang tak pernah cukup, hingga amarah yang membakar jiwa. Di antara harapan yang terkikis, ada kejujuran yang sulit diungkapkan, korupsi yang merusak keadilan, dan sindiran tentang dunia politik yang kadang lebih mirip drama sinetron daripada kenyataan. 🎭 Dari ketidakpastian hingga kebenaran yang terlupakan, Aksara Tak Bertuan menyajikan sebuah kekacauan yang justru memberi kebebasan. Di sini, tidak ada yang terlalu lurus, tak ada yang terlalu indah, hanya kata yang menari liar, bebas dari aturan dan batas. Catatan penting: Jangan dijiplak, ya. Nanti aksaranya ngamuk, lompat dari kertas, terus nendang-nendang inspirasimu! 😜✨ Berkaryalah dengan hati, biar karyamu punya nyawa sendiri, bukan cuma bayangan dari karya orang lain. Kalau gagal? Nggak apa-apa, yang penting nggak nyontek! 💪 Disclaimer: Puisi ini random banget, tergantung isi hati, pemikiran, dan mood penulis. Jadi, kalau tiba-tiba ada puisi galau di tengah-tengah puisi yang lucu, jangan kaget! Penulisnya kadang nulis sambil merenung, kadang sambil ngemil mie instan. Hasilnya? Ya begini, aksara rasa bumbu spesial, dan ya... Kadang ada keresahan penulis soal dunia. Kadang ada tentang cinta, kadang ada tentang harga cabai naik, kadang juga ada tentang pemilu yang bikin pusing. 🤷‍♀️ Penulisnya bebas banget Kalau lagi galau, puisinya nangis. Kalau lagi lapar, puisinya ngomongin keadilan sosial buat semua perut! 🍜✊ Warning: Puisi ini isinya sangat berat, jadi yang baca jangan baperan, ya. Kalau tiba-tiba galau atau tersinggung, itu artinya puisinya kena di hati kamu. Jangan salahin penulisnya, salahin perasaanmu sendiri! 😜❤️ Apalagi kalau udah berbau agama atau politik, hati-hati kalau tiba-tiba merasa disindir. Ingat, ini puisi, bukan kode keras buat hidup kamu! 😉✨
You may also like
Slide 1 of 10
Puisi cover
Rembulan Yang Sirna cover
Renjana cover
Sajak Senja cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
Aksara Tak Bertuan  cover
30 AKSARA MAHABBAH [ON GOING] cover
The Queen Sheyna (END) cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
Rumah Tanpa Batas cover

Puisi

26 parts Complete

Hanya kumpulan kalimat berbentuk puisi.