Han Jiao Hidup dengan sangat lancar hingga berusia 25 tahun dan menjadi seorang pengacara sukses dan terkenal, dan sudah menangani banyak sekali kasus-kasus besar. Ia dapat mencapai semua itu dengan mengandalkan pikirannya yang cerdas serta fleksibel dan pikiran yang sangat rasional. Han jiao tidak pernah tahu apa itu simpati ataupun kasih sayang, yang ia tahu adalah hidup didunia ini adalah sebuah proses dalam mencapai puncak. Dimana saat mendakinya ia harus menyingkirkan batu-batu yang menghalangi jalannya. Han jiao harus mengakhiri hidupnya yang cemerlang pada saat akan menginjak usia 26 tahun pada malam tahun baru, dimana ia ditembak mati oleh anggota keluarga yang menjadi gila saat kalah dipersidangan melawan klien-nya. Han jiao melihat dengan sekuat tenaga pada orang yang sekarang dikendalikan untuk mengingat bagaimana rupa dari orang yang sudah membuatnnya sangat kesakitan, dan berfikir ia pasti akan membalas orang tersebut 10x lipat dari rasa sakit yang dialaminya saat ini, sebelum ia kehilangan kesadarannya. *** cuplikan chapter 1: Han jiao merasakan kepalanya berdengung dan telinganya dipenuhi suara berisik orang2 yang sangat banyak, ia berfikir apa orang-orang ini tidak tahu kalo ia itu pasien yang harus diberikan lingkungan yang tenang. Siapa orang-orang yang tidak bermoral ini?. namun, pikiran ini hilang saat ia membuka mata dan hal pertama yang ia lihat adalah kain yang terlihat sangat mewah yang menutupi atas tempat tidur, membuatnya bingung dimana ia sekarang berada.