Dear As-Sami'
  • Reads 566
  • Votes 63
  • Parts 41
  • Reads 566
  • Votes 63
  • Parts 41
Complete, First published Jun 01, 2019
"Saya terima nikah dan kawinnya si fulan binti fulan, dengan mas kawin seperangkat alat shalat dan emas tersebut dibayar tunai."

Satu kalimat sakral yang mampu menggetarkan langit/Arsy Allah SWT. dan mampu membuat malaikat menangis, karena keberaniannya mengucap janji suci dihadapan-Nya.

Satu kalimat sakral yang mudah diucapkan namun berat dipertanggung jawabkan.

*ALIMIN NASUTION

                              $$$

"Cinta tak harus memiliki."

Satu kalimat yang sangat menyayat qalbu. Semua orang kalau sudah jatuh cinta pasti ingin memilikinya, karena cinta yang dipendam dan dipelihara sendiri itu sakit, cinta itu butuh perjuangan, cinta itu butuh pembuktian, cinta itu butuh pengertian dan kerja sama yang sepemikiran, jangan terlalu membuat keputusan menuruti kata hati, tapi berpikirlah dengan logis.

Tapi bagaimana bisa cinta sejati, menemukan tulung rusuknya yang hilang, jika sebuah yang melatar belakangi muncul di depan mengguncangnya?

*ANIRA DEAZZAHRA




© Copyright2019

Update setiap hari Selasa, tidak selalu dan tidak pasti.
All Rights Reserved
Sign up to add Dear As-Sami' to your library and receive updates
or
#6anira
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
My Dangerous Junior cover
Antagonis's Secret Wife (Slow up)  cover
THEORUZ cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover
I'm the Protagonist  cover
Kaesar cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
I'm Alexa cover
FIX YOU cover

MAHESA

53 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan