Story cover for MIANHAE  (I'm Sorry) ☑️ by Years_old
MIANHAE (I'm Sorry) ☑️
  • WpView
    GELESEN 91
  • WpVote
    Stimmen 21
  • WpPart
    Teile 1
  • WpView
    GELESEN 91
  • WpVote
    Stimmen 21
  • WpPart
    Teile 1
Abgeschlossene Geschichte, Zuerst veröffentlicht Juni 03, 2019
Setiap takdir yang diberikan Tuhan tidak ada yang pernah tahu. Bisa saja kita berjodoh, bisa saja tidak. Bisa saja kamu yang sakit tapi aku yang mati duluan. Melakukan sebaik mungkin untuk perubahan diri menjadi lebih baik. Berharap bahwa Tuhan hanya mencintaimu, atau aku.
Alle Rechte vorbehalten
Inhaltsverzeichnis

1 Kapitel

Melden Sie sich an und fügen Sie MIANHAE (I'm Sorry) ☑️ zu deiner Bibliothek hinzuzufügen und Updates zu erhalten
oder
#15lombacerpen
Inhaltsrichtlinien
Vielleicht gefällt dir auch
Ikhlas Bersamamu |END|✓ von safiralovga
32 Kapitel Abgeschlossene Geschichte
⚠️ DON'T COPY MY STORY ⚠️JIKA ADA KESAMAAN NAMA TOKOH, KEJADIAN, LATAR, SUASANA SAYA MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA KARENA ITU DILUAR DUGAAN SAYA! ⚠️ JANGAN BACA DIWAKTU SHALAT, TETAP JADIKAN AL-QURAN PALING UTAMA UNTUK DIBACA ⚠️ CERITA INI DI PERUNTUKAN YANG SUKA BANYAK MEMBACA ____________ Blurb: Berharap Jika kelak, akan ada seseorang yang bisa menerimaku apa adanya tanpa syarat, mencintaiku dengan jujur tanpa tapi, dan menghargaiku tanpa adanya rekayasan. Tak ada yang lebih dia inginkan, hanya satu kebahagiaannya yaitu melihatku selalu tersenyum, dan ketika aku lelah bahunya menjadi sandaran ku tanpa memperdulikan keburukan ku di Masa lalu. Ketika kata "Sah" terucap dari bibir itu, aku menjadi tanggung jawabnya, surgaku ada padanya. Di detik itu juga, aku mencintai suamiku. Berharap pernikahan ini akan membuatku tahu apa arti dari kebahagiaan, tapi tetap saja aku seakan tidak boleh merasakan apa itu kebahagiaan. Lelaki yang kuharapkan akan membimbingku menuju jannah-Nya. Namun itu, hanya harapan yang bisa kurasakan dimimpiku saja. Berusaha tegar dan sabar seperti Khadijah, ku mohon aku tak sekuat itu. Apa ini memang takdirku? Menjadi istri yang hanya sebagai patung yang tak pernah dihargai bahkan tak pernah diperdulikan. Ya Rabb... Aku berserah diri pada-Mu Ini aku Aku yang terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku... [Sayyidina Ali bin Abi Thalib] High rangking #1 in Spiritual High rangking #2 in Spiritual __________ Start : 7 July 2019 Finish : 16 Februari 2020
Vielleicht gefällt dir auch
Slide 1 of 10
Terlanjur Mencintai || SUDAH TAMAT cover
SANG PEMILIK HATI cover
Jodoh Tak Mungkin Tertukar cover
Irreversible : Sebuah Takdir cover
Ikhlas Bersamamu |END|✓ cover
MengenggamMu Dalam Ketaatan [TAHAP REVISI]  cover
Cinta Yang Tak Biasa (REVISI) cover
Pilihan Allah Pasti Yang Terbaik cover
Assalamualaikum Imamku cover
Assalamualaikum cinta (END) cover

Terlanjur Mencintai || SUDAH TAMAT

21 Kapitel Abgeschlossene Geschichte Erwachseneninhalt

Lila pikir dia akan bahagia bersama Dewa, pria yang telah di utuskan sang Ayah menjadi suaminya sebelum sang Ayah meninggal dunia. Lila masih mengingat kata kata sang Ayah bahwa Dewa lah yang akan menjaganya, yang akan selalu ada untuk Lila kapan pun itu. Namun, semuanya tidak seperti yang Ayahnya katakan. Dewa adalah pria yang tidak pernah peduli dengannya. Dewa yang selalu tak menganggap dirinya seorang istri. Seandainya Dewa mengerti dengan posisi Lila, seorang gadis yang begitu penurut namun rapuh. Seolah tak ada tujuan hidup hanya karena dirinya begitu hampa. Lila pikir Dewa yang akan menjadi tujuan hidupnya. Seseorang yang mampu membuatnya tetap semangat menjalani kenyataan. Namun, semuanya hanya semu. Lila yang merasa di sia siakan berhenti untuk berharap kepada Dewa , berhenti untuk menangisi Dewa dan menyerah untuk kisah selanjutnya. ..................... " Rasa sakit ini tak akan pernah terobati. Tetapi, walaupun kamu melukai ku hingga aku lelah. Aku tidak pernah menyesal telah mencintai mu. Aku tidak pernah menyesal mengenal mu. Aku tidak menyesal karena telah kamu sakiti. Aku telah jatuh cinta, sampai kapan pun begitu. Hingga akhir sisa nafasku, aku akan selalu mencintaimu, Mas Dewa "