Benar apa yang pernah dibilang oleh Papa padanya, bahwa Yashinta tidak boleh terlalu membenci seseorang karena Tuhan adalah maha pembolak-balik hati umatnya. Bisa jadi hari ini Yashinta sangat benci, tapi keesokan harinya dia akan cinta. Tidak ada yang tahu. Ya, semua hal di dunia ini memang tidak ada yang tahu. Termasuk suatu kejadian yang menimpa Yashinta Putri Tsakib. Kejadian terburuk dalam hidup Yashi yang membuat gadis itu berpikir bahwa Tuhan bisa melakukan apapun pada hambanya. Yashinta tidak pernah menyangka bahwa kehidupannya yang indah akan berakhir di hari Jumat yang cerah. Segala cerita dan kenangan yang ia punya bersama keluarganya harus terhenti hari itu juga. Semuanya sudah hancur berkeping-keping dan tidak mungkin bisa diperbaiki lagi. Kehancuran hati Yashinta mendapatkan tanggapan berbeda dari dua orang yang juga memiliki peran berbeda dalam hidup Yashinta. Dari situ, Yashinta bisa menyimpulkan bahwa hal baik tidak akan selamanya baik. Hal buruk tidak akan selalu buruk. Hal baik yang selalu menjadi kepercayaan dan harapan Yashinta ternyata tidak selalu bisa diandalkan. Hancurnya hati gadis cantik itu semakin menjadi-jadi saat dia mendapati bahwa orang kesayangannya ternyata tidak ingin peduli dengan apa yang Yashinta rasakan. Yashinta merasa kecil. Dia berpikir bahwa dia sudah sendirian di dunia yang luas dan penuh bahaya ini. Tanpa Yashinta tahu, hal buruk yang selalu dihindarinya ternyata menjadi obat terbaik yang bisa menyembuhkannya dari segala rasa sakit yang ia rasa. Hal buruk yang menjadi ketidaksukaannya sejak pertama kali menginjakan kaki sebagai anak SMA berubah menjadi hal yang paling ingin ia temui setiap hari. Bagaikan candu. Hal buruk itu adalah Herjino, musuh bebuyutannya yang justru bisa membuat Yashinta lupa akan rasa sakit yang ia terima. Yashinta percaya apa kata Papa, bahwa; Tuhan adalah maha pembolak-balik hati manusia. ✔another story of [2] -| PARK
6 parts