Paman Plan? Yang benar saja. Sampai matipun Mean tidak akan pernah mau mengakui Plan sebagai pamannya! Tidak pantas, dan tidak bisa diterima. Dan meskipun Plan berusaha keras hidup dengan memegang teguh pada norma-norma yang ada, toh ia tidak mampu menghindari Mean selamanya. Karena ketika hati tersentuh, ia tidak dapat mengering. Seberapa kuatkah ia mampu menolak, pada orang yang jelas-jelas telah mencuri hatinya?