Semesta Series 1 ( Mountain )
Young Adult
Bima Bumi Barameru, sesuai arti namanya Bumi yang berkuasa di gunung Merapi. Bima, terkenal sebagai penguasa di sekolah maupun jalanan. Bima pernah mempunyai pacar bernama Aquanetta de Lovina, sering dipanggil Netta.Namun keduanya putus sebab Bima mempunyai pacar lain, Verbena Sierra.
Tapi apa jadinya jika Netta terpaksa curhat dan dekat dengan Mantan pacarnya hingga membuat Bima yang tadinya berpaling malah berpikir dua kali. Dan bagaimana nasib Erra, cewek yang tak tau menahu mengenai masalah pacarnya dan dicap sebagai orang ketiga?
"Waktu lalu Lo putusin Gue, tinggalin Gue pas lagi sayang-sayangnya. Sekarang Lo kasih perhatian, dan minta balikan? Lo waras? Inget, Lo masih punya orang. Gue gak mau jadi orang ketiga! Kalo Lo mungkin emang brengsek sejak lahir."-Netta
"Itu kode supaya Gue putusin Erra gitu? Dan jadi pacar Lo dengan status jomblo? dengan senang hati asal kata Mantan yang melekat di kita lenyap. Jadi pacar Gue lagi gimana?"-Bima
"Di antara kita, siapa yang kira-kira penghancur hubungan orang? Lo atau Gue yang murahan?"-Erra
[ T A M A T ]
"Punya mulut dijaga!" desis Caramel.
"Ngapain gue jaga mulut gue buat orang yang kasar dan nggak tau sopan santun kaya lo!" balas Malvin ketus.
Caramel mengangkat sebelah alisnya lalu berjalan mendekat kearah Malvin hingga jarak diantara mereka hanya tersisa setengah jengkal saja. Caramel berjinjit menyamai tinggi Malvin lalu ia langsung menggigit bibir bawah cowok itu dengan kencang.
"Kan gue udah bilang, punya mulut dijaga." Caramel menyunggingkan senyum lalu melangkah pergi dari sana.
Berawal dari pertemuan yang tak mengenakan dengan cowok berperawakan tinggi itulah yang malah membuat Caramel tak bisa jauh-jauh darinya. Selalu ada saja kejadian-kejadian yang melibatkan keduanya yang membuat mereka jadi tambah dekat satu sama lain, seperti seakan-akan mereka tercipta memang untuk dipersatukan.
Cowok dengan nama belakang Adhitama itu telah berhasil menjadi kelemahan Caramel si gadis egois.
Bertengkar karena hal spele sudah menjadi hal yang biasa bagi keduanya, sebab mereka bersatu pun karena sebuah rasa benci. Rasa benci yang kemudian berkamuflase menjadi rasa ingin memiliki.
Tapi akankah mereka bisa terus bertahan dengan sifat egoisnya masing-masing?