Aku terdiam menatap laut di bawahku dari atas jembatan. Badanku terasa mati, terhanyut oleh hiruk-pikuk kendaraan tengah malam yang tak terlalu ramai ini. Kemeja putih lusuhku terasa menyesakkan dada. Celana kain hitamku juga tak kalah lusuhnya dari kemejaku. Huh. Hidup ini sudah sangat berat, padahal usiaku saja baru menginjak umur 34 tahun. Ibu, aku rindu senyummu dan sup hangatmu yang selalu kau sajikan tiap malam untukku. Sekarang harus kemana aku berkeluh kesah? Pekerjaan yang menumpuk membuatku kesulitan mengimbangi kehidupanku, bu. Kehidupan di ibukota memang selalu sulit. Ah, memang lebih baik aku melompat saja dari sini! Aku tak tahan lagi. Semua ini seakan-akan menghantuiku. Maafkan aku, bu. Hey, bukankah itu suara isakan?
14 parts