Sebagai orang yang mengidap penyakit mental, Davira Clarissa yang masih duduk di bangku kelas 12 SMA mengharapkan Tuhan mengabulkan salah satu dari dua harapannya. Yaitu untuk merasakan kematian atau ... membiarkannya hidup normal seperti yang lainnya. Hidup tanpa rasa sakit yang berlebihan dan tanpa dihantui oleh keinginan untuk mati, merupakan kehidupan yang sangat diharapkan oleh Davira. Tapi ia sadar, kehidupan seperti itu terlalu mewah untuknya. Lalu, mengapa pula Tuhan masih betah membuatnya menderita, bukannya mencabut nyawanya dengan cepat? Davira sangat putus asa dengan hidupnya Lalu seorang Damian Shaquille datang di hidupnya. Membuatnya memiliki harapan kembali. Tapi apakah harapan tersebut berhasil menyelamatkan Davira? ***** -YUUMICA -Dhita