Sloth • trans • kemalasan ke·ma·las·an 1 n perihal malas; sifat (keadaan) malas: jika datang -nya, ia tidak bergerak dari tempat tidurnya; 2 terlalu malas; malas yang berlebihan [☄] Dunia semakin berevolusi. Dari teknologi, hingga berkembang menjadi kekuatan sihir. Sejak empat belas tahun yang lalu, tepat ketika pembuluh neraka atau sering disebut Hell's Vein terbuka, sihir mengalir pada setiap darah manusia. Dari yang awalnya hanya tercipta sihir biasa, menjadi tercipta sebuah aliran yang luar biasa. Berpusat pada jantung dan bergantung pada takdir, bermacam-macam kemampuan di luar logika terlahir. Namun tak ada yang berubah. Dunia masih sama. Terdiri dari hitam putih, dengan manusia yang terjebak di daerah abu-abu. Noir adalah pembunuh bayaran yang dijuluki Belphegor. Pembunuh bayaran yang terkenal bahkan membuat orang gemetaran ketika menyebutnya. Karena setiap pembunuhan yang dibuatnya, terlalu sadis hingga ia sering disebut-sebut sebagai jelmaan iblis. Bahkan konon katanya siapapun yang melihatnya, apalagi saat ia sedang membunuh, orang tersebut akan mati. Namun bertahun-tahun menggeluti dunia pembunuhan, Noir tenggelam dalam kebosanannya. Setiap hari yang ia lakukan begitu monoton. Membunuh seseorang tak lagi seru baginya kalau terus begitu. Oleh karena itu, dengan mengantongi izin Izanagi, sang kepala keluarga, Noir bersama dengan sang kakak, Ares memasuki sebuah sekolah pelatihan sihir yang mungkin saja dapat membuat Noir menghilangkan kebosanannya. Dengan syarat, Noir tak boleh berhenti membunuh. Ia tetap melakukan pekerjaan seperti apa yang diperintahkan Izanagi. Tak ada alasan bagi Noir untuk menolak. Karena ia tak bisa berhenti membunuh. Ia tak akan. Darah pembunuh mengalir pada pembuluhnya. Karena selamanya ... Noir adalah Belphegor.