Cerita ini tidaklah seindah dongeng yang sering diceritakan oleh orang tua kalian.Cerita ini mengerikan. Dimana akhirnya kalian semua tersadar bahwa manusia dapat berubah sedemikianrupa.
Dahlia dulunya anak yang ceria,seperti namanya,ia bagaikan sebuah bunga yang dapat mengukir senyum pada setiap orang yang melihatnya.
Derian bukanlah seorang anak yang diinginkan setiap orang tua.Ia pemurung,membawa aura tidak baik pada sekitarnya. Semua itu berubah saat seorang siswi manis berambut hitam kelam menghampirinya dan memberinya sebuah lipatan bunga origami berwarna merah.
Ia mulai tersenyum.
Namun,bagaimanapun takdir berkata lain. Derian harus pindah ke Singapura karena ibunya harus menjalani kemoterapi. Sebelum pergi,ia berjanji kepada Dahlia untuk kembali dan bertemu dengannya kembali.
12 tahun lewat,saatnya Derian kembali untuk menepati janji kepada sahabat kecilnya itu.
Namun semuanya telah berubah...
Dahlia tidak lagi tersenyum,bahkan tidak berfikir untuk mencobanya sekalipun.Ia selalu diam dalam pojok ruangan,tanpa seorang teman. Sepertinya,kelopaknya telah rontok. Entah apa yang bisa menyebabkan seorang Dahlia menjadi seperti itu.
Dan disinilah,seorang Derian mencoba untuk mengembalikan senyum pada gadis itu.Mencoba merekatkan kembali kelopaknya yang sudah rontok.Tapi kita tahu,sebagaimanapun Derian mencoba,kelopaknya tidak akan lagi sama.
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens.
"Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira.
"Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya.
"Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes.
"Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas.
"Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue."
"Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut.
"Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh.
Cerita dengan konflik ringan