Di minggu pertama tahun ketiga masa SMA mereka, Sabrina (Sabe), Evira, Leoni, dan Adinda (Dinda), merencanakan sebuah pesta Sweet 17 untuk Evira, yang juga merupakan pesta perpisahan Dinda yang akan menjalani pertukaran pelajar ke Belgia. Namun, ketika suatu hal tak terduga terjadi di malam itu, kisah persahabatan mereka tidak akan pernah sama lagi.
Sometimes, the truth is the one that you can't see.
***
Applicant of 2015 Screencraft Short Film Fund (TV PILOT Category)
Shortlisted Indonesian Participant of 2017 & 2018 Hooq Filmmakers Guild (ASEAN Pilot Competition)
Been doing the TV Series scripts forever, now I'm doing the novel version of it to dive more into their characters 😊
***
Kalau kamu suka beberapa Film/TV Series Hollywood seperti PRETTY LITTLE LIARS, RIVERDALE, MEAN GIRLS, dan juga BRING IT ON, mungkin kamu akan suka OOTF 😉
Di sini juga aku akan membuat BLACKPINK/BTS Fan Fiction diantara chapter-chapter, menceritakan bagaimana jika member Blackpink dan BTS berperan sebagai karakter-karakter OOTF di sebuah Drama Korea yang dibuat oleh Unaroma Pictures 😂🤣
Ketika seorang arsitek muda, tampan, mapan, dan dingin bernama Banyu Biru menyakini bahwa jodoh adalah cerminan diri, maka dia cukup percaya diri bahwa jodohnya kelak adalah seorang gadis pendiam yang santun dan tidak suka neko-neko.
Banyu Biru belum melakukan kodratnya sebagai makhluk bergender pria, yaitu memilih. Kepercayaan dirinya pada keyakinan tentang jodoh adalah cerminan diri, membuatnya belum menjatuhkan pilihan di usianya yang ke 28 tahun. Banyu belum menemukan gadis sesuai dengan apa yang dia yakini. Ditambah lagi, jejak masa lalunya yang pernah merasa jatuh cinta pada seorang gadis yang dirasanya adalah tipenya, membuatnya anteng saja di usianya yang sudah matang.
Pun ketika insiden sebuah mobil tertimpa pohon tumbang di kafe di depan kantor Dinas Tata Kota, membawanya berurusan dengan gadis bernama Dian Agni Pangestika, sang pemilik mobil. Agni yang cantik itu justru membuat Banyu terkaget-kaget karena gadis itu begitu blak-blakan dan seperti tidak berniat pelan-pelan saat membuat laporan ke kantornya.
Kata Banyu, dari gaya bicaranya, Agni itu berandalan. Gadis 22 tahun itu bahkan secara terang-terangan menatapnya dari ujung kaki hingga ujung kepala seakan melucutinya tanpa malu.
"Mas jodoh, tolong urusan ganti rugi ini dipercepat nggih? Saya harus pergi sekarang."
Kata-kata Agni itu seketika membuat Banyu Biru membuat benteng setinggi langit dan sepanjang garis cakrawala di depan Agni.
Banyu Biru dan Dian Agni dari kacamata kalian.