"Mil, tangan lo..."
Ikbal menatap Emili nanar, tiba-tiba Emili memegang pergelangan tangannya dengan erat.
"Bal, tolong lo lepasin ikat tangan yang ada ditangan gue."
Ikbal meraih tangan kanan Emili tanpa bertanya apapun, dan mulai melepaskan ikat tangannya.
"Sekarang lo ikatkan ikat tangan tersebut ketelapak tangan kiri gue!"
"Apa?! Emili, gue gak bisa! yang ada tangan lo tambah sakit!"
"Gak apa-apa, cepat lakukan."
***
Dokter Evan memeriksa keadaan Emili, tiba-tiba Emili membuka matanya dengan perlahan.
"Saya dimana?" tanya Emili masih berusaha mengingat kejadian yang menimpa dirinya sebelumnya.
"Kamu dirumah sakit. tenang, yah? kamu jangan khawatir, kamu akan baik-baik saja."
"Dokter Evan? Dok, Ikbal mana? apa dia baik-baik saja?"
Dokter Evan menatap Emili sendu, hatinya merasa cemburu ketika Emili menanyakan sosok Ikbal.
***
Dalam perjalanan hidupnya, mampukah Emili menemukan sosok yang bisa mengubah kepribadiannya? siapa kelak yang akan dia pilih, Dokter Evan? atau Ikbal?