Aku percaya dengan mereka yang mengatakan jika hujan adalah kesetiaan abadi yang rela tersakiti hanya untuk kembali. Terjatuh bersama ribuan tetes lain, hanya untuk kembali kepada awan yang membuang dan menghancurkan, betapa tabahnya ia.
Tapi aku tahu kau tidak setegar hujan dan ribuan tetesnya.
Kerena kamu adalah Mahesa Raharsyad yang pergi dengan meninggalkan aku bersama genangan rindu dan sesal tak berkesudahan, bahkan ketika kamu sudah menanggalkan luka, sedangkan aku baru saja memulai untuk meraba sedalam apa lumpur digenangan hujan semalam.
Syadi mencintai Sava yang selalu ceria dan penuh tawa tanpa memprediksi seberapa besar kemungkinan diterima,
Sava menganggap Syadi sebagai sahabat yang dapat berbagi suka duka tanpa memprediksi seberapa besar kemungkinan mereka akan jatuh cinta.
Saat kepergian Syadi menjadi hari buruk yang baru bagi Sava membuat rasa bersalah Sava semakin menggebu, ditambah dengan sikap acuh tak acuh Syadi menambah tetes air mata yang akan jatuh dibulan ini.
Hanya untuknya, hati tak bertuan yang menunggu untuk dihuni.
♛♕♛
Palembang, 11 juni 2019.