MANAGER ISLAM BTS
  • Reads 29,088
  • Votes 1,409
  • Parts 8
  • Reads 29,088
  • Votes 1,409
  • Parts 8
Ongoing, First published Jun 12, 2019
"untung ada gadis itu yang menyelamatkan kita"ucap jhope

"nee hyung padahal dia baru bergabung dengan kita(new pengasuh)tapi dia sudah berkorban nyawa untuk kita"ucap jimin

"dia sangat kuat melawan semua penjahat itu,aku saja sendiri tidak bisa"ucap jungkook

"dan juga aku salut ,dia tidak mau memakai pakaian yang terbuka ,dan dia sangat cantik menggunakan hijab nya,padahal hari tengah panas panas nya"ucap taehyung

"itu lah gadis yang sesungguhnya ,kita beruntung dia ada di sisi kita ,kita harus menjaganya mulai dari sekarang"ucap sang pemimpin namjoon atau yang sering disapa RM

"NEE"jawab semuanya



penasaran langsung cuss aja mampir ,tapi sebelumnya baca story aku yang lalinnya ya jangan lupa voment and flw 

gomawoooo
All Rights Reserved
Sign up to add MANAGER ISLAM BTS to your library and receive updates
or
#1gilr
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
The Best Of Miracle cover
Selena (Wanita Panggilan) cover
BABY CHANIE cover
After Graduation cover
Rafa [End💗] cover
Kesayangan Bunda cover
brother ; drarry cover
Kisah Tak Sempurna cover
oneshoot twoshoot Bp  (Treasure) 🔞 cover

Dosa Ku

76 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.